Bobot Kosong Airasia QZ 8501 Hanya 70 Ton
PALANGKA RAYA, SATUHARAPAN.COM – Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Nurcahyo Utomo, menegaskan bobot kosong pesawat AirAsia QZ 8501 yang jatuh pada Minggu (28/12) di Laut Jawa hanya mencapai 70 ton, sedangkan puing-puing yang telah ditemukan berkisar ratusan kilogram.
"Berdasarkan pertimbangan berat pesawat AirAsia itu membuat KNKT hingga saat ini belum dapat menentukan di mana nanti seluruh puing-puing yang berhasil ditemukan akan dikumpulkan," kata Utomo di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Senin ( (5/1).
"Itu baru berat kosong, belum ditambah avtur maupun barang-barang penumpang. Bisa saja di kumpulkan di Pelabuhan Kumai Pangkalan Bun, bisa juga di Jakarta atau daerah lainnya. Tergantung temuan dari Tim Badan SAR Nasional," dia menambahkan.
AirAsia nomor penerbangan QZ8501 yang jatuh itu memakai tipe pesawat terbang Airbus A-320-216 yang dirakit di pusat perakitan Airbus Industrie, di Toulouse, Prancis. Seri Airbus A-320 bermesin ganda itu telah dipesan pasti hingga 4.696 unit hingga 2013 lalu, dengan beberapa pilihan mesin, di antaranya CFM International 56-5 series dan Pratt & Whitney PW6000 series.
Perkembangan Evakuasi
Hingga hari ke sembilan masa pencarian pesawat Airasia, KNKT telah menerima peluncur sebelah kanan belakang, bagasi atas kursi nomor enam, botol untuk pelucur, serpihan panel, kursi pramugari, peluncur depan kanan, servihan tempat bagasi penumpang dan tutup bagian serpihan panel.
Investigator KNKT tersebut belum dapat memprediksi apakah pesawat AirAsia terbelah menjadi beberapa bagian, karena puing-puin ditemukan Tim Badan SAR Nasional dibantu negara lain ada yang berasal dari depan, tengah dan belakang fuselage.
"Personil Airbus yang membuat pesawat AirAsia saja belum dapat memastikan seperti apa kondisi pesawatnya. Kan masih banyak yang harus di cari," kata dia.
Nurcahyo juga belum dapat memastikan di daerah mana nantinya puing-puing pesawat AirAsia di kumpulkan. Hal itu berdasarkan pertimbangan berat pesawat maupun kondisi badan pesawat yang nantinya ditemukan.
"Kalau ternyata nantinya bodi pesawat ditemukan masih sangat besar, ya buat apa juga diletakkan di pelabuhan Kumai. Lihat kondisi temuan nanti baru bisa ditentukan," kata dia.
Dia mengatakan, personil KNKT di Pangkalan Udara TNI AU Iskandar ada empat orang dibantu tiga orang dari Airbus, dan 14 orang berada di Pelabuhan Kumai. Tugasnya untuk mengumpul dan mengamankan serpihan-serpihan yang ditemukan Basarnas.
"Rencananya satu orang lagi dari Airbus akan datang ke Pangkalan Bun. Mereka nantinya yang mengkaji di mana saja letak serpihan pesawat AirAsia yang telah ditemukan Basarnas. Kami belum tahu terbelah. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...