Bogor Dilanda Hujan dan Angin Setelah Warga Salat Istisqa
BOGOR, SATUHARAPAN.COM – Hujan lebat dan angin kencang melanda Kota Bogor, Jawa Barat, setelah warga menggelar salat Istisqa di Lapangan Sempur, pada hari Jumat (30/10).
Hujan turun tiba-tiba sekitar pukul 15.30 WIB, yang ditandai dengan kilat, serta petir yang cukup kuat, lalu hujan deras mengguyur.
Selama hampir kurang lebih satu jam, hujan angin disertai petir melanda sebagian besar wilayah Kota Bogor, bahkan sejumlah pohon tumbang, beberapa kanopi pertokoan di Pasar Anyar ikut tersapu angin.
Informasi yang diperoleh beberapa lokasi titik pohon tumbang terjadi di Jalan Semeru depan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi. Pohon berukuran besar ini tumbang melintang menutupi jalan. Akibatnya, laju kendaraan yang melintas di kedua arah tersendat.
Untuk tetap melintasi jalan Semeru, pengendara terpaksa melintasi pekarangan kompleks perukoan di depan Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, sedangkan kendaran yang melintas dari arah Cilendek menuju Mawar, harus masuk ke pekarangan Marzoeki Mahdi untuk bisa melanjutkan perjalanan.
Pohon tumbang lainnya terjadi di Jalan Otto Iskandar Dinata, pohon dari dalam Kebun Raya tumbang ke sisi jalan hingga menutup pedestrian yang biasa digunakan oleh para pedagang berjualan. Beruntung tidak ada korban jiwa, dalam peristiwa tersebut.
Sebelumnya, sekitar pukul 13.00 WIB unsur Musyawarah Pimpinan Daerah Kota Bogor bersama warga menggelar salat Istisqa diinisiasi Kodim 0606/Kota Bogor dalam rangka kepedulian terhadap warga yang terkena dampak kabut asap di Sumater dan Kalimatan.
Tidak hanya menumbangkan sejumlah pohon, hujan angin juga menyebabkan genteng rumah warga terangkat dan air masuk ke rumah.
"Hujannya sangat deras sekali, anginnya apalagi, genteng jadi bergeser, atap rumah saya juga ikut bergeser, akibatnya kamar-kamar kena rembesan air hujan," kata Warsito warga Jalan Menteng.
Kondisi serupa juga dialami tetangga Warsito, terpaksa mengevakuasi sejumlah perlengkapan rumah seperti kasur, kursi dan peralatan elektronik di rumahnya agar tidak tersiram air hujan.
Tidak hanya di Kota Bogor, hujan disertai angin kencang telah merusak sejumlah rumah warga di wilayah Ciomas, Kabupaten Bogor.
Hujan disertai angin kencang dan petir berlangsung cukup lama. Hujan baru dapat berhenti sekitar pukul 17.00 WIB. Sejumlah pengendara yang tadinya berteduh sudah mulai melanjutkan perjalanannya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat ditemui usai menghadiri Rapat Kerja Balitbang Pertanian di Bogor, sangat bersyukur dengan turunnya hujan di wilayah Bogor.
"Katanya Bogor sudah lama tidak hujan, dan hari ini warga dan pemerintah daerah menggelar shalat Istisqa, hujan lalu turun. Tidak ada kabar yang lebih menyenangkan dari kabar hujan turun, terutama di wilayah yang terkena kabut asap, semoga hujan membawa berkah," kata Menteri.
Hujan yang cukup lebat ini membuat Menteri menunda keberangkatan kembali ke Jakarta. Ia menghabiskan sekitar satu jam waktunya untuk berbincang bersama media dan peneliti di Balitbang Pertanian, Cimanggu Kota Bogor. Setelah hujan sedikit reda, menteri dan rombongan baru bertolak ke Jakarta.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...