Boko Haram Hancurkan Lebih dari 900 Gereja
GUSAU, SATUHARAPAN.COM – Sayap pemuda dari Christian Association of Nigeria (CAN) atau Asosiasi Kristen Nigeria, pada hari Kamis (2/2) mengklaim bahwa lebih dari 900 gereja dihancurkan oleh kelompok ekstremis, Boko Haram.
Setelah pertemuan Dewan Eksekutif Nasional (NEC) yang diselenggarakan di Gusau, Negara Bagian Zamfara, Nigeria, ketua sayap pemuda Musa Misal mengatakan banyak gereja dihancurkan tersebar di sejumlah negara bagian antara lain Gombe, Yobe, Adamawa, Borno, dan lain-lain.
Organisasi tersebut mendesak pemerintah membangun kembali sejumlah gereja yang telah dihancurkan dan membangun kembali Nigeria Inter Religion Council (NIREC) atau Konsil Antaragama Nigeria untuk meredam kekerasan agama terjadi di Nigeria.
CAN lebih lanjut mencatat pembantaian besar-besaran tersebut adalah hal yang dilakukan dengan sistematis, dan kemungkinan akan ada serangan lanjutan terhadap umat Kristen di Kaduna, Benue, dan masyarakat Taraba.
Sebelumnya, Pemerintah Nigeria telah memperingatkan, Boko Haram membawa personelnya dalam melaksanakan propaganda melawan pemerintah.
Menteri Informasi dan Kebudayaan Nigeria, Alhaji Lai Mohammed, mengeluarkan pernyataan mendesak seluruh media di Nigeria untuk bersatu melawan terorisme, dengan memberi tahu kepada pemerintah sejumlah tempat yang biasa digunakan Boko Haram untuk menyebarkan ideologi.
Mohammed mengatakan Boko Haram mengubah strategi, yakni dengan mendominasi media, menyebarkan hukum syariah yang menyimpang dan memberikan kesan bahwa kelompok ekstremis tersebut masih memegang wilayah.
Dia mengungkapkan strategi propaganda ditemukan dari barang bukti yang ditinggalkan kelompok teror, setelah Boko Haram dipukul mundur dari markas mereka di Sambisa, Nigeria.
Dia mencatat dari berbagai barang bukti yang disita terungkap bahwa anggota Boko Haram menerima pelatihan melalui rekaman video, atau meniru kelompok teroris lainnya.
“Dokumen-dokumen, ditulis dalam bahasa Arab, juga menguraikan strategi media yang digunakan Boko Haram dan bagaimana anggota Boko Haram harus meyakinkan dalam menggunakan media sosial," kata Mohammed.
Pada Desember 2015, Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari mengumumkan Boko Haram telah dikalahkan. Setelah 12 bulan, ia mengatakan pasukan pemerintah telah mengusir Boko Haram dari tempat persembunyian mereka.
Sementara itu perwira tinggi yang mengepalai operasi kontra terorisme di Nigeria, Mayor Jenderal Lucky Irabor, baru-baru ini mengatakan kepada wartawan bahwa Boko Haram adalah kelompok yang selalu menghasilkan kekacauan dan menebar keputusasaan.
Namun, dengan serangan yang terjadi berulang-ulang di Nigeria, Niger, dan Kamerun pada Januari lalu, membuat orang pun mempertanyakan kredibilitas pemerintah. (christiantimes.com)
Editor : Sotyati
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...