Boko Haram Rilis Video Gadis Chibok
CHIBOK, SATUHARAPAN.COM – Kelompok ekstremis teroris, yang berbasis di Nigeria, Boko Haram menunjukkan video berdurasi pendek ratusan perempuan berusia remaja asal Desa Chibok, Nigeria, yang mereka sandera sejak dua tahun lalu.
Menurut telegraph.co.uk, hari Minggu (14/8), dalam video tersebut tampak beberapa pasukan Boko Haram dengan bersenjata lengkap mengelilingi perempuan yang diculik dari sebuah sekolah Kristen di Chibok pada 2014 tersebut.
Para perempuan usia belia tersebut mengenakan kerudung berwarna gelap, berdiri dengan latar belakang dari terpal hitam. Dalam video tersebut, salah satu gadis bernama Maida Yakubu mengatakan dalam bahasa Hausa dari Nigeria Utara tentang kondisi kesehatannya saat ini.
"Apa yang bisa saya katakan, orangtua kami harus berbicara dengan pemerintah sehingga kami dapat diperbolehkan pulang,” kata dia.
Dia perlu dukungan orangtua untuk menyelamatkan dia dan teman-temannya. “Kami menderita di sini, pesawat datang membombardir kita dan membunuh banyak dari kita,” kata Yakubu.
Dengan berurai air mata, Yakubu menuturkan saat ini tidak ada makanan dan minuman. Ibu dari Yakubu, Esther Yakubu, merasa berduka cita melihat video tersebut dan menangis histeris. Dia mengatakan banyak gadis Chibok menjadi budak seks pejuang Boko Haram dan dipaksa berpindah agama.
Sementara itu salah satu pejuang Boko Haram yang tidak memperlihatkan wajahnya menuntut Presiden Muhammadu Buhari membebaskan rekan-rekan seperjuangan yang ditahan pemerintah.
“Kami ingin pemerintah membebaskan pejuang kami yang telah ditahan selama berabad-abad. Jika tidak, kami tidak akan pernah melepaskan gadis-gadis ini,” kata dia.
Anggota Boko Haram lainnya mengatakan Pemerintah Nigeria membunuh beberapa tawanan Chibok dalam serangan udara beberapa waktu lalu.
Boko Haram secara rutin memberi bukti visual gadis-gadis Chibok masih hidup sejak ditawan. Boko Haram menyerang sebuah sekolah Kristen di Chibok pada malam 14 April 2014, menculik 276 anak perempuan, di antaranya sekitar 200 masih diyakini berada di penangkaran.
Pada tahun 2014, Boko Haram menguasai sekitar 20.000 meter persegi wilayah di Nigeria utara – atau hampir sama dengan Belgia – di wilayah tersebut setidaknya terdapat populasi setidaknya 1,7 juta orang.
Dukungan Pembebasan Gadis Chibok
Beberapa tokoh dunia sejak 2014 telah menyerukan pembebasan terhadap gadis-gadis Chibok yang ditawan kelompok ekstremis tersebut, antara lain Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Michelle Obama, dan remaja Pakistan, yang selamat dari luka tembak di kepala oleh militan Taliban, Malala Yousafzai.
Beberapa bulan setelah gadis-gadis Chibok berada dalam tawanan, seperti diberitakan bbc.com, Yousafzai mengadakan pertemuan di ibu kota Nigeria, Abuja, dengan beberapa orangtua dari sekitar 200 anak perempuan yang diculik di Nigeria. Yousafzai memimpin kampanye untuk pembebasan mereka dengan mengungkapkan dalam bentuk tanda pagar (hashtag) “Bring Back Our Girls”
Menurut Yousafzai, situasi di Chibok sama dengan situasi tempat tinggalnya di Lembah Swat, Pakistan. Di tempat tersebut ekstremis Taliban menahan ratusan anak perempuan pergi ke sekolah.
Boko Haram?
Jurnalis Guardian, Nick Cohen, menggambarkan Boko Haram sebagai sekelompok teroris yang tergabung dalam sebuah sekte agama. Sekelompok orang itu menyebut diri mereka sebagai Boko Haram yang jika diterjemahkan berarti “pendidikan Barat adalah hal yang dilarang”.
Sekte itu menganggap kegiatan belajar sebagai bentuk penindasan. Cohen menambahkan Boko Haram selain menawan banyak perempuan, juga memerkosa perempuan-perempuan tersebut.
Baca Juga
- Malala Serukan Pembebasan Gadis Nigeria yang Disandera Boko Haram
- Boko Haram Akui Culik 230 Perempuan Chibok
- JNI Nigeria Tuduh Militer Bunuh Warga Muslim
- Gereja Desak Pemerintah Nigeria Dialog dengan Boko Haram
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...