Bom Brussels: Obama Bersimpati dan Ungkapkan Solidaritas
HAVANA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, bersimpati dan mengungkapkan solidaritasnya kepada korban aksi terorisme bom yang terjadi di Brussels, Belgia, pada hari Selasa (22/3).
“Kita akan lakukan apa pun yang mungkin untuk saudara-saudara kita yang berada di Belgia, dan kami menginginkan pihak-pihak yang bertanggung jawab agar dibawa ke meja hijau,” kata Presiden Obama di sela-sela kunjungan kenegaraan di Havana, Kuba, seperti diberitakan situs berita Cable News Network (CNN), hari Selasa (22/3) malam.
Obama mengemukakan AS berada dalam posisi mengutuk serangan terorisme terhadap Belgia itu, dan bersimpati kepada keluarga yang ditinggalkan.
Presiden AS tersebut mengingatkan bahwa dengan aksi terorisme tersebut seluruh dunia harus bersatu. “Dengan adanya aksi terorisme ini kita jangan membeda-bedakan orang di sekitar kita berdasar kepada ras dan keyakinan, demi memerangi tindakan hina melawan kemanusiaan ini,” kata dia.
Obama optimistis seluruh umat manusia di dunia telah berpikir maju karena dapat mengalahkan aksi terorisme dengan berpikir positif.
Ledakan Brussels
Dua ledakan keras mengguncang Brussels, Belgia hari Selasa (22/3) – menurut situs berita CBS – sebuah ledakan terjadi di ruang keberangkatan Bandara Zeventem, dan satu lagi di Stasiun Kereta Molenbeek.
Lembaga penyiaran publik Belgia (RTBF), seperti diberitakan ulang CBS mengatakan puluhan orang meninggal dunia dan terluka berat dalam ledakan di ibu kota Belgia tersebut.
Salah seorang saksi yang menolak disebut namanya menjelaskan kepada RTBF ledakan menghantam dekat meja maskapai penerbangan AS, American Airlines di aula keberangkatan. Dia menjelaskan bahwa setelah ledakan masih disertai dengan aksi tembakan membabi-buta.
CBS menyebutkan satu jam setelah ledakan di bandara, ada ledakan di stasiun metro Maelbeek di tengah Brussels, sangat dekat markas Kedutaan Besar AS dan Uni Eropa.
Koresponden CBS News, Charlie D'Agata, melaporkan dalam situasi tersebut menyebabkan Menteri Dalam Negeri Belgia Jan Jambon mengeluarkan peringatan teror atas negara dan kewaspadaan nasional.
Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, menyebut ledakan yang mengguncang ibu kota Brussels sebagai serangan teroris. “Kita mengkhawatirkan serangan teroris dan inilah yang sekarang terjadi,” kata Michel.
Dalam pernyataannya, PM Michel menyebut serangkaian ledakan di Brussels sebagai hari kelam bagi negara tersebut. "Ini hari tragedi, hari kelam!" kata Michel.
Sejumlah Agenda Penting Tertunda
Aksi terorisme di ibu kota Belgia tersebut memaksa sejumlah pihak yang tengah menggelar agenda di berbagai bidang untuk menunda sejenak dan berpikir ulang mengenai penyelenggaraan agenda tersebut.
Menurut situs berita Undercurrentnews, hari Selasa (22/3), aksi terorisme tersebut membuat panitia Seafood Expo Global – pameran hasil kuliner dan makanan laut – menjadwalkan ulang penyelenggaraan agenda tersebut, namun saat akan dikonfirmasi Undercurrentnews pihak panitia belum mengumumkan kapan akan menyelenggarakan pameran tersebut.
Seafood Expo Global, sedianya akan berlangsung mulai dari hari Selasa (26/4) sampai dengan Kamis (28/4) dan panitia menargetkan dihadiri 26.600 pengunjung.
Aksi pemboman oleh kelompok teroris di Brussels, Belgia, membuat Asosiasi Sepak Bola Belgia (KBVB-URBSFA) cemas sehingga mereka memberikan instruksi tim nasional Belgia membatalkan sesi latihan.
Belgia semula akan menggelar latihan sebagai persiapan menghadapi Portugal dalam laga persahabatan Rabu (30/3) dini hari WIB di Stadion Roi Baudouin, Brussels.
“Sekarang kami bersimpati terhadap korban. Sekarang sepak bola jadi tidak begitu penting. Latihan dibatalkan,” kata keterangan resmi tim nasional Belgia di Daily Mail.
Terkait aksi terorisme, pemain bertahan tim nasional Belgia, Jan Vertonghen, menjelaskan dia tidak menduga akan terjadi hal seperti ini.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...