Bom Bunuh Diri ISIS di Stadion Sepak Bola Irak, 29 Tewas
ISKANDARIYAH, SATUHARAPAN.COM – Kelompok terorisme radikal Islamic State Iraq and Syria (ISIS) mengklaim telah melancarkan bom bunuh diri di sebuah stadion sepak bola di Iskandariyah, Irak.
Dalam bom bunuh diri yang dilancarkan hari Jumat (25/3) seperti diberitakan Fox News bom tersebut membunuh 29 orang dan melukai 60 orang. Stadion itu terletak lebih kurang 40 kilometer dari ibu kota Irak, Baghdad. Pengeboman terjadi pada pukul 19:00 waktu setempat.
Wali Kota Iskandariyah, Ahmad Shakir, menurut keterangan medis menjadi korban meninggal dari insiden tersebut. “Wali Kota meninggal dunia di rumah sakit akibat luka serius yang dia derita setelah ledakan tersebut,” kata salah satu petugas medis.
Seorang saksi mata Haider Kadhim mengemukakan bersyukur karena selamat.
"Saya mungkin 50 meter dari titik penalti. Ledakan itu sangat keras," kata Haider Kadhim seperti dijelaskan Al Jazeera, hari Jumat (25/3).
“Sebagian besar dari kerumunan orang-orang muda, saya bisa melihat mereka berserakan di lapangan, beberapa mati, ada yang terluka meminta bantuan,” Haider menambahkan.
Kepala Pasukan Koalisi Amerika Serikat, Joseph Dunford mengemukakan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat merencanakan menambah pasukan ke Irak, dan akan melumpuhkan ISIS lewat serangan darat.
"Ini bukti kekuatan Pasukan Koalisi Amerika Serikat semakin kuat," kata Dunford.
Menurut keterangan resmi Pasukan Amerika Serikat yang bertugas di wilayah Suriah dan Irak, Al Qaduli dikenal dengan beberapa nama samaran seperti Abdul Rahman Mustafa Mohammed, Abu Ala al Afri, Haji Iman, Haji Imam, Abu Iman dan Haji Ayman.
Pada Juli 2015, Departemen Pertahanan Irak mengklaim telah berhasil membunuh Al-Qaduli dalam sebuah serangan udara di wilayah Tal Afar, Iraq Utara. Namun, hal itu dibantah oleh Pusat Komando Amerika Serikat di Tal Afar. Mereka mengatakan tidak ada bukti kuat bahwa orang nomor dua ISIS itu tewas.
Kementerian Luar Negeri AS sendiri menawarkan USD7 juta bagi siapa pun yang memberikan informasi tentang Al-Qaduli. Hadiah ini merupakan yang terbesar setelah Abu Bakar Al-Baghdadi.
Foxnews mencatat Suriah dan Rusia setidaknya menghancurkan lebih dari 56 target yang berada dalam wilayah yang diduduki ISIS.
Sekretaris Pertahanan AS, Ash Carter tidak mengatakan berapa besar kenaikan jumlah pasukan ke Suriah dan Irak. Dia menambahkan bahwa Amerika Serikat akan segera membahas usulan tersebut dengan Presiden Obama.
Ditanya tentang dampak dari tewasnya Al Quaduli Carter mengatakan, "Pemimpin bisa diganti. Namun, para pemimpin ini telah melahirkan banyak anak buah. Sepertinya mereka berpengalaman,” kata Carter. (foxnews.com/ aljazeera.com).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...