Bom Mobil Serang Kedutaan Tiongkok di Kirgistan

Bom mobil menabrakan dan meledakan dirinya ke gedung kedutaan besar Tiongkok di Kyrgyzstan pada hari Selasa (30/8). (Foto: AP)

QINGDAO, SATUHARAPAN.COM - Sebuah serangan bom mobil dengan menabrakkan diri ke gedung kedutaan Tiongkok di Bishkek, ibu kota Kirgistan pada hari Selasa (30/8), mencederai tiga orang pegawai.

Sumber di kepolisian Bishkek kepada kantor berita AFP mengatakan bahwa sebuah mobil Mitsubishi Delica menghancurkan pintu gerbang kedutaan melaju lalu meledak di tengah halaman, dekat dengan kediaman Duta Besar.

“Ledakan menewaskan pelaku bom dan mencederai tiga warga negara Kirgistan yang bertugas sebagai penjaga keamanan,” kata wakil perdana menteri Kyrgyzstan, Jenish Razakov.

Aparat setempat belum bisa mengidentifikasi pelaku serangan. Diduga serangan dilancarkan oleh kelompok militan Uighur yang memang telah lama melakukan pemberontakan dalam skala kecil terhadap kekuasaan Tiongkok di wilayah Xinjiang.

Namun, belum ada pihak yang mengklaim atas serangan ini.

Hua Chunying, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, mengatakan, Tiongkok sangat terkejut oleh "serangan ekstrim dan kekerasan".

"Kami meminta Kirgistan cepat menemukan kebenaran dan menghukum (mereka yang bertanggung jawab)," kata Hua Chunying dalam konferensi pers di Beijing.

Sejak 2014 Tiongkok melancarkan upaya “perang rakyat melawan teror” di wilayah barat Tiongkok yang sudah lama bergejolak, ketika ekstrimis Uighur melancarkan serangan terhadap warga sipil, termasuk pemboman di sebuah pasar di Urumqi, ibu kota Xinjiang.

Puluhan orang tewas dan ribuan warga Uighur ditangkap dengan tuduhan terorisme akibat peristiwa itu.

Namun, kritikus menuduh Tiongkok merespons serangan tersebut dengan memunculkan ketakutan, pelecehan, dan penindasan di Xinjiang. Mereka berpendapat bahwa bukan hanya menargetkan kelompok teror, pemerintah sebenarnya melancarkan serangan frontal kepada kelompok Islam konservatif Xinjiang. (theguardian.com)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja