Bom Mobil Serang Polisi di Turki
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Sebuah serangan bom mobil yang menargetkan polisi terjadi di sebuah distrik di kota Istanbul, Turki, hari Selasa (7/6) pagi.
Bom diletakkan dalam sebuah mobil yang diledakkan dengan remote control dari jarak jauh dan meledak ketika sebuah bus polisi melintas.
Menurut kantor berita Turki, Anadolu, akibat serangan bom ini satu orang tewas dan 14 orang lainnya luka-luka. Suara tembakan juga terdengar setelah ledakan.
Bus polisi itu sedang dalam tugas rutin perjalanan menuju ke Universitas Istanbul. Kegiatan ujian di kampus hari itu terpaksa dibatalkan.
Ledakan terjadi di dekat daerah wisata pusat sejarah Turki, termasuk Masjid Suleymaniye. Sejak awal tahun ini, Turki menghadapi sejumlah serangan teror yang menyebabkan pariwisata negara itu menurun.
Dua ledakan terpisah terjadi di ibu kota, Ankara, yang diklaim dilakukan oleh Kurdistan Freedom Falcons (TAK), sebuah kelompok sempalan radikal dari Partai Pekerja Kurdistan.
Selain itu, belasan wisatawan Jerman tewas pada 12 Januari dalam serangan bom di jantung distrik wisata Istanbul yang dilakukan oleh jihadis Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS).
Serangan lainnya menewaskan tiga warga Israel dan Iran pada serangan bom 19 Maret di Istanbul yang dilakukan oleh ISIS.
Sekitar 1,75 juta wisatawan asing datang ke Turki pada bulan April 2014, turun lebih dari 28 persen pada April 2015, kata kementerian pariwisata.
Keamanan di Turki belakangan makin rawan terkait berkecamuknya perang di Suriah dan Irak, tetangganya. Kedubes Amerika Serikat di Turki pada bulan April memperingatkan "ancaman yang bisa dipercaya" pada kawasan wisata di Istanbul dan kota resor Antalya.
Turki adalah anggota pakta pertahanan NATO dan bergabung dalam koalisi anti jihadis pimpinan AS. Turki telah meningkatkan serangan pada ISIS di Suriah utara dekat perbatasan dengan Turki, dan membuat negara ini makin rentan terhadap serangan.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...