Bonita and the Hus Band Gelar Konser di Bogor
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Grup band yang sedang naik daun dengan perpaduan musik akustik, soul, folk, dan R&B, dengan karater suara vokalisnya yang khas Bonita Adi, Bonita and the Hus Band (BNTHB), mengawali tahun 2017 dengan melakukan tur dalam rangka memperkenalkan album baru berjudul Rumah yang telah dirilis pada 15 Desember 2016.
Babak awal tur bertajuk #BelongToEachOther berlangsung pada bulan Februari-Maret 2017 meliputi area Jabodetabek, setelah sebelumnya dua tahun lalu melakukan tur #BeNiceToEachOther saat memperkenalkan album perdananya Small Miracles.
Setelah mengawali tour #BelongToEachOther dimulai Paviliun 28-Jakarta, pada Sabtu (4/2), Earhouse-Pamulang, Kamis (9/2), Eighty/Nine Eatery & Spirits-Jakarta, Rabu (15/2), Kita Anak Negeri-Depok, Kamis (23/2), dan Studio Sang Akar-Jakarta, Sabtu (4/3), pada Rabu (8/3) malam BNTHB melanjutkan tur ke Kota Hujan Bogor.
Di luar tur #BelongToEachOther, BNTHB telah memperkenalkan lagu-lagu barunya dalam festival jazz semisal Jazz Gunung 2016 di Bromo serta Sarapan Jazz 2017 di Pantai Watu Kodok, Gunung Kidul.
Bagi komunitas jazz di Indonesia, BNTHB bukan nama asing. Grup band ini sering terlibat dalam pementasan di berbagai ajang festival jazz. Pada Ngayogjazz 2016 di Dusun Kwagon, Sleman, penampilan BNTHB membuat penonton yang berada di panggung Wuwung tidak beranjak hingga akhir penampilannya.
Begitupun saat tampil di panggung Sarapan Jazz 2017 yang berada di pinggir pantai Watu Kodok, tidak menyurutkan penonton meskipun cuaca saat itu cukup terik. BNTHB pertama kali memperkenalkan lagu Bromo serta pre-launching album Rumah saat tampil di Jazz Gunung-Bromo 2016.
Bonita and The Hus Band digawangi oleh Petrus Briyanto Adi (Adoy/gitar), Jimmy Tobing (saxofon), Bharata (jimbe/perkusi), Bonita (ukulele/vokalis). Kekuatan grup ini adalah menyatukan potensi masing-masing personel yang sama-sama kuat dalam sebuah irama permainan. Vokal Bonita yang khas tidak lantas berdiri sendirian namun didukung permainan gitar akustik Adoy, tiupan saxofon Jimmy yang sering berimprovisasi, serta pukulan perkusi Bharata Eli Ghulo yang bertenaga mengomandoi permainan BNTHB. Bonita sendiri kerap melengkapi dengan permainan ukulele dan tamborin.
Dalam obrolan satuharapan.com dengan pemilik Rumah Kopi Ranin, Tejo Pramono menjelaskan bahwa perjumpaan dengan BNTHB adalah ketidaksengajaan saat ditelepon oleh Petrus Briyanto Adi.
"Saat itu saya sedang di pasar Humbang Hasundutan sedang mencari biji kopi. BNTHB sedang melakukan tur untuk album kedua Rumah," kata Tejo. Seolah gayung bersambut, Rumah Kopi Ranin yang sering membuat diskusi serta pameran seni-budaya-adat Nusantara akhirnya menjadi tempat tur Bonita and The Hus Band #BelongToEachOther pada Rabu (8/3) malam. Kota Bogor sendiri memiliki banyak fans setia BNTHB.
Rumah Kopi Ranin yang mengusung tagline Ngopi di Kota Hujan menjadi persinggahan berikut BNTHB dalam memperkenalkan album keduanya. Tempat ngopi berkonsep rumahan yang berada di Jln Kresna Raya 46, Bantarjati, Kota Bogor saat ini menjadi salah satu tujuan penikmat kopi Nusantara. Dengan lebih dari 15 jenis kopi Nusantara, Rumah Kopi Ranin menyajikan kopi Nusantara dalam teknik seduhan yang mampu menciptakan cita rasa khas kopi Nusantara.
Mendengarkan lagu-lagu Bromo dan juga Rumah dari suara khas Bonita secara live dengan ditemani secangkir kopi specialty dari biji-biji kopi yang didatangkan langsung dari petaninya dalam suasana rumah, mengapa tidak?
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...