Borobudur dalam Kajian sebagai Wisata Keagamaan Dunia
MAGELANG, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah mulai mengkaji pengembangan Candi Borobudur sebagai tempat wisata keagamaan dunia.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Indonesia, Muhajir Effendy melakukan kunjungan untuk mendorong percepatan pengembangan pembangunan manusia dan kebudayaan di kawasan Borobudur.
Menko PMK berharap Candi Borobudur bisa dijadikan sebagai tempat upacara keagamaan dunia, wadah bagi destinasi wisata spiritual, serta berbagai event lainnya.
"Pemerintah mendukung upaya Candi Borobudur dijadikan sebagai tempat bagi ritual keagamaan. Hal itu disebut dia juga merupakan bagian dari keanekaragaman keyakinan," ungkapnya di Magelang, Selasa (18/2).
"Kalau itu memberikan kelonggaran dan keleluasan agar umat Buddha bisa melaksanakan ibadah lebih baik, saya kira mesti harus didukung," lanjutnya.
Menko PMK memastikan rencana menjadikan Candi Borobudur sebagai destinasi super prioritas akan melibatkan semua pihak. Sebab, semakin banyak masukan, maka realisasi program ini akan semakin baik.
Penegasan Menko PMK ini menguatkan harapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk menjadikan situs Candi Borobudur sebagai kuil Buddha terbesar di dunia, tidak hanya sekadar destinasi wisata. Harapan ini disampaikan Menag pada akhir Januari 2020.
Menag berharap ormas keagamaan dan majelis Buddha dapat bersatu padu dalam mewujudkan Borobudur sebagai sentral rumah ibadah umat Buddha dunia. Misalnya dalam perayaan Waisak dan perayaan keagamaan lainnya.
"Hal ini bisa terwujud bila umat Buddha di Indonesia bersatu dan kita siap fasilitasi," tegas Menag kala itu.
Ikut hadir dalam kunjungan Menko PMK di Borobudur, pimpinan tertinggi Vihara Mendut, Bante Sri Pannyavaro Mahathera menjelaskan kedudukan Candi Borobudur dalam konteks umat Buddha internasional. Penjelasan ini disampaikan sebagai jawaban atas pertanyaan yang sebelumnya diajukan Menko PMK.
Menurut Bhante Sri Pannavaro, Candi Borobudur memang bukan tempat suci seperti tertera dalam kitab suci. Namun, situs itu masih mendapat penghormatan yang tinggi bagi umat Buddha.
"Yang tertulis dalam kitab itu ada empat, tapi tidak termasuk Borobudur. Tapi bahwa Borobudur ini sebagai salah satu tempat yang sangat dihormati oleh umat Buddha dunia itu benar. Dan tentu saja nanti akan ada upacara-upacara keagamaan yang akan kami tingkatkan dengan cara yang lebih baik dan memberikan peluang bagi umat agama Buddha agar hadir di sini," jelasnya
Dirjen Bimas Buddha, Caliadi mendukung Candi Borobudur dijadikan sebagai tempat ibadah umat Buddha Dunia
"Umat Buddha mencapai 43% dari seluruh penduduk negara ASEAN. Borobudur bisa menjadi ikon kebanggaan Indonesia. Sebagai warisan dunia, Borobudur harus dapat dijaga" tuturnya.
Hadir juga dalam kunjungan ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang, Jajaran Eselon I Kemenko PMK, serta Direktur Utama Taman Wisata Candi (TWC) dan jajarannya. (Kemenag)
Banjir Bandang Menerjang Kabupaten Tapanuli Selatan, 10 Warg...
MEDAN, SATUHARAPAN.COM- Banjir bandang menerjang Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatra Utara,...