BPS: Ekonomi Triwulan II-2014 Tumbuh 5,12 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (5/8) mengatakan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2014 tumbuh sebesar 5,12 persen.
Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2014 dibandingkan semester I-2013 tumbuh sebesar 5,17 persen.
Pertumbuhan Pertambangan Negatif
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, khususnya sektor pertambangan mengalami penurunan sekitar 0,55 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 7,23 persen.
Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani, Senin mengatakan, akibat melambatnya pertumbuhan di sektor pertambangan tersebut berdampak pada menurunnya pendapatan daerah, khususnya di bidang bagi hasil.
Salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan sektor pertambangan, akibat kebijakan pemerintah untuk memberlakukan pelarangan ekspor berupa mineral, sesuai Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang diberlakukan per 12 Januari 2014.
“Selain itu, subsektor tanaman pangan juga turun 0,57 persen,” jelasnya. Salah satu penyebab faktor perubahan cuaca dan berubahnya fungsi lahan, sehingga melemahnya aktivitas produksi sektor ini.
Namun, lanjut Irhami, dari lima sektor lainnya justru menunjukkan kecenderungan trend positif, yaitu sektor industri yang terlihat dari produksi arang dan jasa tumbuh 6,43 persen. Hal ini kuat dugaan terimbas dari kapasitas produksi industry besar dan sedang seperti minyak sawit CPO (curd palm oil) dan semen.
Sektor listrik dan air, trend pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya tetap terjaga, pada 2012 tumbuh mencapai 5,71 persen atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya hanya 5,39 persen. Penyebabnya adalah peningkatan infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, sarana air bersih dan prasarana lain yang tumbuh 7,80 persen.
Menurut Irhami, dari sektor perdagangan, hotel dan restoran juga menunjukkan trend positif yang tumbuh 7,24 persen. Kondisi ini didukung oleh meningkatnya aktivitas pada sector transportasi dan komunikasi yang membukukan pertumbuhan 6,15 persen.
“Bertambahnya armada angkutan dan membaiknya infrastruktur menuju Kotabaru diduga sebagai penyebab pertumbuhan sektor ini,¿ terang petinggi Partai Nasdem Kotabaru ini.
Demikian juga dengan sektor bank dan lembaga keuangan lainnya mengalami peningkatan 6,57 persen. sebagai lembaga yang menghimpun dan memobilisasi dana masyarakat, menjadikan posisi perbankan sangat strategis, untuk itu Irhami berharap kinerja BPR Kalsel melalui pembiayaan daerah dapat ikut meningkatkan kinerja ekonomi sektor ini.
Di sisi lain, lanjut dia, sektor jasa mampu tumbuh sebesar 8,30 persen. Dengan pertumbuhan tertinggi dipandang subsektor pemerintahan umum yang mampu tumbuh sebesar 8,59 persen.
Seiring perubahan sosial dan ekonomi yang terus terjadi dan berjalannya waktu dalam proses pelayanan yang baik kepada masyarakat, menuntut pemerintah dan pemerintah daerah mempunyai sistem perencanaan yang dinamis dan strategis.
“APBD sebagai dokumen keuangan dari pelaksanaan perencanaan pembangunan di daerah, secara sistematis menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang harus dilakukan sebagai langkah strategis dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan,” ungkapnya. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...