BPS: Harga Beras Turun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik mencatat bahwa harga beras pada tingkat penggilingan untuk kualitas premium, medium, dan rendah mengalami penurunan akibat masuknya musim panen raya dan curah hujan cukup tinggi.
Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers, di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa penurunan rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan sebesar 0,24 persen, beras medium 0,57 persen dan kualitas rendah sebesar 0,99 persen.
"Saat ini musim panen raya dan cuaca yang terus hujan tidak mendukung," kata Suhariyanto.
BPS mencatat pada Februari 2017 rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.408,00 per kilogram turun sebesar 0,24 persen.
Sementara rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.048,00 per kilogram turun sebesar 0,57 persen, dan rata-rata harga beras kualitas rendah Rp8.584,00 per kilogram turun sebesar 0,99 persen.
Dibandingkan dengan Februari 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada Februari 2017 untuk kualitas premium turun 3,85 persen, kualitas medium turun 5,97 persen, dan kualitas rendah turun 6,64 persen.
"Harga beras dari tingkat petani hingga eceran tercatat mengalami penurunan. Penurunan tersebut menjadi penghambat inflasi," kata Suhariyanto.
Sementar itu, jika dibandingkan dengan Januari 2017, untuk rata-rata harga gabah petani mengalami penurunan sebesar 2,41 persen, beras di tingkat penggilingan kualitas medium turun 0,57 persen, harga rata-rata beras tingkat grosir turun 0,07 persen dan beras eceran turun 0,15 persen.
Tercatat, selama Februari 2017, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani tercatat Rp4.639,00 per kilogram atau turun 2,41 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.731,00 per kilogram atau turun 2,34 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Januari 2017.
Rata-rata harga gabah kering giling di petani Rp5.525,00 per kilogram yang juga turun 0,32 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.621,00 per kilogram atau turun 0,27 persen.
Untuk, harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp3.803,00 per kilogram atau turun 9,98 persen dan di tingkat penggilingan Rp3.880,00 per kilogram atau turun 10,33 persen.
Dibandingkan Februari 2016, rata-rata harga pada Februari 2017 di tingkat petani untuk GKP turun sebesar 10,98 persen, GKG sebesar 3,96 persen, dan gabah kualitas rendah turun 9,95 persen.
Begitu pula di tingkat penggilingan terjadi penurunan pada harga GKP sebesar 10,70 persen, GKG 4,23 persen, dan gabah kualitas rendah 10,29 persen.
Laporan BPS tersebut berdasarkan 1.305 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama Februari 2017, didominasi transaksi gabah kering panen 57,62 persen, gabah kualitas rendah 32,57 persen, dan gabah kering giling 9,81 persen.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...