BPS Imbau Warga Isikan Data Jujur Sensus Penduduk Online
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Stastistik (BPS) Kota Yogyakarta mengimbau warga untuk mengisikan data secara jujur saat mengikuti sensus penduduk online (daring) yang akan dilaksanakan mulai 15 Februari hingga 31 Maret 2020 melalui laman sensus.bps.go.id.
“Perlu dipahami bersama bahwa data harus diisi sesuai dengan kondisi yang sebenar-benarnya. Harus bertanggung jawab terhadap data yang diisikan, karena apapun yang diisi oleh masyarakat akan berpulang kembali ke masyarakat,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta Harjana di Yogyakarta, Selasa (11/2).
Hasil sensus penduduk tersebut, lanjut Harjana, akan digunakan sebagai dasar bagi pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan di masa yang akan datang sehingga sangat penting bagi masyarakat untuk memberikan data secara jujur.
Ia menambahkan, Sensus Penduduk 2020 secara online juga akan memudahkan masyarakat dalam berpartisipasi pada kegiatan yang rutin dilakukan setiap 10 tahun sekali tersebut. Bahkan pada tahun ini, ada 54 negara di dunia termasuk Indonesia yang melakukan sensus penduduk.
Selain menggunakan metode sensus secara online, BPS juga akan melakukan sensus dengan metode wawancara secara langsung ke warga yang akan dilakukan pada Juli.
“Tahun ini, sensus penduduk dilakukan dengan metode kombinasi yaitu online dan wawancara langsung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Statistik Sosial BPS Kota Yogyakarta Chandra Wahyu Yuniar berharap, antusiasme warga Kota Yogyakarta dalam sensus penduduk secara online cukup tinggi mengingat sekitar 78,79 persen warga mengakses internet.
“Sensus secara online bisa diakses melalui telepon selular atau komputer. Saya yakin, masyarakat di Kota Yogyakarta tidak akan kesulitan untuk mengisi data sensus,” katanya.
Chandra mengatakan, sensus penduduk secara online tersebut akan memudahkan masyarakat dalam memutakhirkan data kependudukannya secara mandiri sekaligus membangun budaya baru terhadap pentingnya data dimulai dari kepedulian terhadap data pribadi.
“Di wilayah perkotaan banyak warga yang cukup sibuk dan sulit ditemui petugas. Oleh karenanya, dengnan mengisi data secara online akan memudahkan warga melakukan pemutakhiran tanpa harus bertemu petugas pencacah,” katanya.
Sensus Penduduk secara online didasarkan pada nomor induk kependudukan (NIK). Saat mengakses laman sensus, warga diminta memasukkan nomor induk kependudukan dan nomor kartu keluarga sehingga pengisian data cukup dilakukan oleh salah satu anggota keluarga yang tercatat di kartu keluarga.
“Bisa kepala keluarga atau anggota keluarga lain yang berada dalam satu kartu keluarga yang sama,” katanya.
Data yang akan disensus meliputi data pribadi seperti identitas diri seperti nama, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan, agama, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan dan data status tempat tinggal.
Sedangkan untuk sensus penduduk dengan metode wawancara akan dilakukan pada Juli dengan mendatangi warga yang belum melakukan pemutakhiran data melalui online atau apabila ada data online yang dinilai meragukan.
BPS Kota Yogyakarta menyiapkan sebanyak 660 petugas pencacah yang akan datang ke warga secara langsung. (Ant)
Rusia Mengemasi Peralatan Militer di Pangkalan di Suriah
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Rusia tampaknya mengemasi peralatan militer di pangkalan udara militer di ...