BPS: Januari, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan neraca peragangan Indonesia pada periode Januari 2015 mengantongi surplus sebesar 709,3 juta dolar Amerika Serikat, sementara pada Januari 2014 lalu, tercatat mengalami defisit 443,9 juta dolar AS.
"Pada Januari 2015, neraca perdagangan mengantongi surplus sebesar 709,3 juta dolar AS," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (15/2).
Suryamin mengatakan, surplus neraca perdagangan pada awal tahun yang dipicu oleh surplus sektor non-migas kurang lebih sebesar 740 juta dolar AS, sementara neraca perdagangan sektor migas defisit kurang lebih sebesar 30 juta dolar AS.
"Surplus awal tahun tersebut diharapkan menjadi awal yang baik untuk kinerja ekspor Indonesia kedepan," Suryamin menambahkan.
Dari sisi jumlah, pada Januari 2015 neraca jumlah perdagangan Indonesia mengalami surplus 30,64 juta ton. Hal tersebut didorong oleh surplusnya neraca sektor non-migas sebesar 30,70 juta ton walaupun sektor migas mengalami defisit 0,06 juta ton.
Nilai ekspor Indonesia, pada Januari 2015 mencapai 13,30 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 9,03 persen jika dibandingkan dengan ekspor Desember 20114 lalu yang tercatat sebesar 14,6 miliar dolar AS, dan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu mengalami penurunan sebesar 8,09 persen.
Untuk ekspor non-migas pada Januari 2015 mencapai 11,22 miliar dolar AS, atau menurun sebesar 8,51 persen juka dibandingkan Desember tahun lalu yang tercatat sebesar 12,22 miliar dolar AS, dan menurun 6,24 persen jika dibandingkan Januari 2014 lalu.
Penurunan terbesar ekspor non-migas Januari 2015 dibanding Desember 2014 terjadi pada lemak dan minya hewan nabati sebesar 162,6 juta dolar AS atau mencapai 9,55 persen. Sementara untuk peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan permata sebesar 293,4 juta dolar AS atau mencapai 61,77 persen.
Dari sisi impor, nilai impor Indonesia Januari 2015 mencapai 12,59 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 12,77 persen dibandingkan Desember 2014 yang tercatat sebesar 14,43 miliar dolar AS, dan jika dibandingkan dengan Januari 2014 lalu mengalami penurunan sebesar 15,59 persen.
Sementara impor non-migas Januari 2015 mencapai 10,48 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 5,15 persen yang tercatat sebesar 11,04 miliar dolar AS, dan jika dibandingkan Jaanuari 2014 lalu maka penurunan mencapai 7,83 persen.
Untuk impor migas, pada Januari 2015 mencapai 2,11 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 37,59 persen dibandingkan Desember 2014 yang mencapai 3,38 miliar dolar AS. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...