BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 Sebesar 5,02 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini secara resmi mengumumkan perhitungan pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia tahun 2016. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2016 tumbuh sebesar 5,02 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tahun 2015 sebesar 4,88 persen.
Meskipun demikian perbaikan dalam angka pertumbuhan ekonomi tahunan belum cukup meyakinkan. Sebab, pada triwulan IV tahun 2016, perekonomian Indonesia justru mengalami kontraksi bila dibanding dengan triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV sebesar 4,94, lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan III yang sebesar 5,71 persen, atau kontraksi sebesar 1,77 persen.
Menurut siaran pers BPS, dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,90 persen. Disusul oleh Infokom sebesar 8,87 persen dan Jasa Lainnya 7,80 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profilt yang Melayani Rumahtangga sebesar 6,72 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,01 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 4,48 persen.
Struktur Perekonomian
Struktur perekonomian RI menurut lapangan usaha tahun 2016 didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 20,51 persen. Lapangan usaha ini menyumbang 0,92 persen pertumbuhan ekonomi. Sedangkan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dalam struktur ekonomi mencapai 13,45 persen dan menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 0,53 persen. Ada pun lapangan usaha Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi Mobil-Sepeda Motor memiliki pangsa 13,19 persen dalam struktur ekonomi dan menyumbang pertumbuhan ekonomi 0,53 persen.
Secara spasial, ekonomi Indonesia pada tahun 2016 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap PDB yakni 58,49 persen, diikuti Pulau Sumatera sebesar 22,03 persen. Sedangkan di urutan berikutnya, Pulau Kalimantan sebesar 7,85 persen.
Sementara itu bila dilihat berdasarkan pengeluaran, struktur ekonomi didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 56,50 persen. Komponen ini menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 2,72 persen. Diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 32,57 persen, yang menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 1,45 persen.
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...