Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Melki 12:16 WIB | Rabu, 12 Februari 2025

BRIN Temukan 98 Taksa Baru Flora-fauna dan Mikroorganisme

Ilustrasi: Salah satu tanaman endemik, anggrek hitam yang dilestarikan masyarakat. (HO)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi 98 taksa baru dengan rincian 43 spesies baru, satu subspesies baru, satu varietas baru, serta 53 rekaman baru dari kelompok flora, fauna, dan mikroorganisme sepanjang 2024.

Dari jumlah tersebut sebanyak 62 persen merupakan spesimen asal Indonesia, termasuk diantaranya merupakan spesies endemik flora dan fauna Indonesia.

"Dengan memahami dan mendokumentasikan spesies yang ada, langkah-langkah konservasi yang lebih efektif dapat dirancang, seperti rehabilitasi dan peningkatan populasi spesies yang terancam punah, eksplorasi, dan konservasi ex-situ, serta studi ekologi dan restorasi habitat," kata Kepala Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN Arif Nurkanto melalui keterangan di Jakarta, Selasa (11/2).

Arif memaparkan sebanyak 50 taksa baru berasal dari kelompok flora yang terdiri atas 11 spesies baru, satu subspesies baru, satu varietas baru, dan 37 rekaman baru. Sementara dari kelompok fauna ditemukan 39 taksa baru, meliputi 26 spesies baru dan 13 rekaman baru.

Adapun dari kelompok mikroorganisme ditemukan 9 taksa baru, yang mencakup enam spesies baru dan satu rekaman baru.

Keberhasilan ini, kata dia, merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga penelitian dan ilmuwan dari dalam maupun luar negeri.

"Publikasi hasil penelitian dalam berbagai jurnal ilmiah tidak hanya memperkaya referensi global tentang biodiversitas Indonesia, tetapi juga menegaskan pentingnya perlindungan dan pengelolaan sumber daya hayati secara berkelanjutan demi kelestarian ekosistem dan kesejahteraan generasi mendatang," ujarnya.

Sementara Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan BRIN Andes Hamuraby Rozak menyebutkan upaya pengungkapan dan pemanfaatan biodiversitas telah menjadi fokus utama rencana kerja organisasi riset.

Dua program utama yang saat ini berjalan yaitu kegiatan riset melalui skema rumah program biota yang terkonservasi dan kegiatan platform kolaborasi ekspedisi biodiversitas terestrial.

"Melalui dua skema riset yang dilaksanakan, diharapkan akan lebih berkontribusi signifikan dalam pengungkapan biodiversitas yang merupakan langkah awal dari kegiatan pemanfaatan biodiversitas yang berkelanjutan," katanya.

Berikut rincian dari 98 taksa baru.

50 taksa baru flora: 11 spesies baru, 1 subspesies baru, 1 varietas baru, dan 37 rekaman baru

Spesies baru

Magnoliopsida

1.Sida penambangensis

2.Begonia tanggamusensis

3.Syzygium wawoniense

4.Syzygium lampeapiense

5.Rhododendron mulyaniae

6.Rhododendron engelbertii

 

Monocots (Araceae)

7.Alocasia roseus

8.Cyrtosperma prasinispathum

9.Cyrtosperma hayii

 

Liliopsida (Orchidaceae)

10.Aerides obyrneana

11.Phreatia tinukariensis

 

Subspesies baru

Magnoliopsida

1.Rhododendron javanicum ssp. Argentii

 

Varietas baru

Magnoliopsida

1.Impatiens platypetala var. minialba

 

Rekaman baru

Magnoliopsida

1.Psidium cattleyanum

 

Dicotyledons (Cucurbitaceae)

2.Melothria pendula

 

Anthocerotopsida

3.Notothylas javanica

 

Marchantiopsida

4.Riccia crozalsii

 

Jungermanniopsida

5.Trichocolea tomentolla

6.Chiastocaulon dendroides

7.Cololejeunea haskarliana

8.Anastrophyllum donnianum

9.Bazzania denudata

10.Cheilolejeunea ornata

11.Frullania rigescens

12.Neolepidozia cuneifolia

13.Cephaloziella verrucosa

14.Radula javanica

 

Bryopsida

15.Bucklandiella subsecunda

16.Cratoneuropsis chilensis

17.Didymodon incurvus

18.Didymodon tophaceus

19.Funariella curviseta

20.Hydrogonium amplexifolium

21.Leucobryum albidum

22.Leucobryum juniperoideum

23.Mitthyridium subluteum

24.Neckera villae-ricae

25.Orthotrichum rogeri

26.Orthotrichum scanicum

27.Racomitrium nivale

28.Scleropodium touretii

29.Serpoleskea confervoides

30.Syrrhopodon albovaginatus

31.Tortella bambergeri

32.Tortella commutata

33.Tortella tortuosa

34.Amblystegium serpens

 

Liliopsida

35.Rhopaloblaste ceramica

36.Dinochloa malayana

 

Polytrichopsida

37.Polytrichastrum emodi

 

39 Taksa Baru Fauna: 26 Spesies baru dan 13 Rekaman baru

Spesies baru

Crustacea

1.Lepidothelphusa menneri

2.Pontella mayalibit

3.Chriselatium schubarti (Genus baru)

4.Geosesarma riani

5.Geosesarma nigripes

6.Macrobrachium ngankeeae

 

Insecta

7.Glyphodes nurfitriae

8.Glyphodes ahsanae

9.Cryptophasa warouwi

10.Talanga harakae

 

Reptilia

11.Cyrtodactylus tehetehe

12.Cyrtodactylus mamberamo

13.Cyrtodactylus belanegara

 

Actinopterygii (ray-finned fish)

14.Pomacentrus mandacani

15.Pomacentrus variegatus

16.Cirrhilabrus xanthozonus

17.Redigobius fotuno

18.Oryzias moramoensis

19.Microphis arrakisae

 

Mammalia

20.Crocidura balingka

21.Crocidura dewi

22.Crocidura barapi

 

Aves

23.Caprimulgus ritae

Polychaeta

24.Leocrates bitungensis

 

Amphibia

25.Zhangixalus faritsalhadii

26.Hylarana nigroverrucosa

 

Rekaman baru

Crustacea

1.Pontella surrecta

2.Coenobita pseudorugosus

3.Trichopagurus macrochela

4.Macrobrachium sundaicum

 

Reptilia

5.Carlia fusca

 

Actinopterygii (ray-finned fish)

6.Ichthyscopus lebeck

7.Bagrichthys micranodus

8.Pangasianodon hypophthalmus

9.Bostrychus scalaris

10.Parascorpaena moultoni

11.Upeneus taeniopterus Secernentea

12.Spirura aurangabadensis

13.Tikusnema javanense

 

9 Taksa Baru Mikroorganisme: 6 Spesies Baru dan 3 Rekaman Baru

Spesies baru

Leotiomycetes (Fungi)

1.Lambertella fusoidea

2.Lambertella phanensis

3.Lambertella sessilis

4.Lambertella takensis

5.Lambertella tectonae

6.Lambertella chiangraiensis

 

Rekaman baru

Leotiomycetes (Fungi)

1.Lambertella aurantiaca

Agaricomycetes (Fungi)

2.Deconica overemii

Euglenophyceae (Mikroalga)

3.Eutreptiella sp. EKoku01


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home