Budayakan Hidup Bersih dan Sehat
DEPOK, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Lomba Sekolah Sehat (LSS) yang telah dilaksanakan sejak tahun 1991, mengajak seluruh sekolah di Indonesia, untuk menanamkan budaya hidup bersih dan sehat kepada peserta didik dimulai dari lingkungan sekolah.
Penanaman pola hidup bersih dan sehat ini juga didukung dengan diterbitkannya Surat Keputusan Bersama Nomor 1/U/SKB/2003, tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah.
Surat Keputusan Bersama tersebut ditandatangani pada tahun 2003, oleh Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.
“Implementasi sekolah bersih dan sehat ini kita wujudkan melalui LSS, dan diharapkan melalui lomba ini pun dapat menjadi wahana sosialisasi dan mengajak seluruh sekolah untuk membudayakan perilaku sehat dan bersih,” disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Hamid Muhammad pada acara pemberian penghargaan Lomba Sekolah Sehat, di Depok, Jawa Barat, Minggu (16/8).
Hamid mengatakan, jika LSS dapat dimaksimalkan sebagai wahana sosialisasi budaya hidup bersih dan sehat di sekolah, ia meyakini akan berdampak yang luar biasa.
“Saya melihat sampai sekarang pun masih ada sekolah yang belum menunjukan budaya hidup sehat, melalui lingkungan sekolah yang bersih. Saya tidak akan pernah bosan menyampaikan pesan betapa pentingnya sekolah bersih dan sehat,” kata Hamid.
Pembudayaan hidup bersih dan sehat di sekolah, kata Hamid, merupakan bagian dari penumbuhan nilai-nilai budi pekerti luhur. Ia pun mengajak kepada seluruh sekolah untuk mulai mengaktifkan kembali kelompok piket siswa untuk membersihkan ruang kelas.
“Dengan membiasakan anak menjaga kebersihan yang dimulai dari sekolah, ini dampaknya akan luar biasa hingga anak tersebut dewasa. Ia akan selalu menjaga lingkungan sekitarnya tetap bersih dan sehat,” kata Hamid.
Selain lingkungan kelas dan halaman sekolah, kata Hamid, juga menjadi perhatian penting adalah kebersihan toilet sekolah.
Ia menuturkan beberapa sekolah masih terlihat belum memberikan perhatian terhadap kebersihan toilet.
“Oleh sebab itu konsep ke depan kita akan menerapkan toilet guru didekatkan dengan toilet siswa, karena selama ini yang selalu bersih adalah toilet guru saja. Dengan berdekatannya toilet guru dan siswa diharapkan guru turut memantau kebersihan toilet siswa,” kata Hamid. (kemdikbud.go.id)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...