Budidaya Opium Afghanistan Naik 10 Persen
KABUL, SATUHARAPAN.COM - Budidaya opium Afghanistan mengalami kenaikan 10 persen tahun ini akibat besarnya panen, menghancurkan upaya pemberantasan karena meningkatnya ketidakamanan dan menurunnya bantuan internasional untuk memerangi narkoba, kata PBB pada Minggu (23/10).
Budidaya menurun tahun lalu akibat kemarau, namun kembali naik dalam satu dekade terakhir, memicu pemberontakan Taliban dan mamacu krisis kecanduan narkoba terlepas dari program antinarkoba yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Tingginya tingkat budidaya tahun ini berarti produksi opium diperkirakan melonjak 43 persen menjadi 4.800 ton, kata Badan Urusan Narkoba dan Kejahatan PBB (UN Office on Drugs and Crime/UNODC), menggarisbawahi “kebalikan” dari upaya untuk menumpas narkoba.
“Budidayanya meningkat 10 persen tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015 – dari 183.000 hektar menjadi 201.000 hektar,” kata Menteri Perlawanan Narkoba Salamat Azimi kepada para reporter saat merilis laporan PBB tersebut.
Data statistik itu merepresentasikan kenaikan tertinggi ketiga untuk level budidaya di Afghanistan dalam lebih dari dua dekade terakhir – setelah rekor tertinggi pada 2014 dan 2013. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...