Buka Cities Summit, Ahok: Hadapi Jakarta Perlu Ketahanan Otak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuka secara resmi New Cities Summit yang diikuti sekitar 800 delegasi dari 45 negara. Di hadapan tokoh-tokoh dunia seperti pemenang nobel perdamaian dan pendiri Grameen Bank Muhammad Yunus, Direktur Jenderal Seoul Innovation Departement In Dong Cho, dan Wakil Wali Kota Eksekutif Cape Town Ian Neilson, Ahok membenarkan Jakarta tengah mengadapi tantangan cukup berat sebagai kota megapolitan.
“Untuk menghadapi tantangan ini, Jakarta tak perlu otak yang pintar, tapi otak yang kuat. Kita tahu solusi atas masalah yang dihadapi, tapi yang terpenting berani mengeksekusi atau tidak. Tantangannya adalah kita sendiri,” ujar Ahok di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/6).
Berbagai lapisan masyarakat yang heterogen di Jakarta membuat kota tampak memiliki kepentingan yang beragam pula. Segala kepentingan dari oknum melarat sampai konglomerat menurutnya bercampur aduk di kota dengan jumlah penduduk 10 juta jiwa ini.
Untuk itulah, membangun Jakarta menurut mantan Bupati Belitung Timur itu perlu waktu yang cukup lama, tak bisa hanya dalam satu periode kepemimpinan gubernur saja. Untuk itulah, ia mengungkapan tak banyak gubernur atau pemimpin daerah yang berani mengambil langkah melakukan pembangunan besar dalam jangka waktu panjang untuk membenahi kota.
Selain itu, perlu pula perencanaan yang matang terhadap proyek-proyek pembangunan. Seperti pada masa kepemimpian Fauzi Bowo atau Foke, Ahok mengungkap pendahulunya tersebut salah merencanakan pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) di Kasablanka menuju Tanah Abang. JNOT tersebut seharusnya terhubung dengan jalan tol enam ruas.
“Kenapa Kasablanka begitu kacau sekarang? Kasablanka itu interchange dari enam ruas tol dalam kota. Kenapa butuh enam ruas tol dalam kota, karena ini outer ringroad. Outer ringroad kalau muter nggak ada jari di tengah, kira-kira ada guna nggak outer ringroad?
Menurut Ahok, butuh special mind untuk mengeksekusi solusi dari permasalahan tersebut.
Jakarta memang ditunjuk sebagai tuan rumah diskusi yang berlangsung selama tiga hari membahas masa depan perkotaan. Beberapa tantangan yang dihadapi Jakarta sebagai kota megapolitan membuat Jakarta dipilih sebagai tuan rumah penyelenggara New Cities Summit. Beberapa waktu terakhir, Jakarta mengalami pertumbuhan populasi yang tinggi. Diprediksi pada 2050 nanti populasi Jakarta mencapai 40 juta jiwa.
Editor : Bayu Probo
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...