Buku Hitler 'Mein Kampf’ Dilarang Cetak di Jerman
BERLIN JERMAN – Jerman ingin menegakkan larangan pasca perang atas penerbitan buku Adolf Hitler ‘Mein Kampf’ (Perjuanganku) sesudah hak ciptanya dapat diperebutkan pada akhir tahun 2015.
Menteri kehakiman 16 negara bagian Jerman sepakat pada Kamis (26/6) harus tetap dicegah melampaui tanggal kadaluwarsa hak ciptanya.
Buku yang dicetak pertama kali pada1924 itu berisi cercaan tentang bahaya Yahudi. Sejak Perang Dunia II, negara bagian Bavaria yang memegang hak cetak ulang buku itu mempertahankan pelarangan atas buku tersebut di Jerman dengan menghalangi setiap cetak ulang. Hak itu berakhir pada akhir 2015, 70 tahun setelah Hitler bunuh diri.
Tetapi versi bercatatan ‘Mein Kampf’ yang disusun lembaga sejarah, diperkirakan masih akan diterbitkan sesudah Bavaria pada Januari mengisyaratkan tidak akan berusaha mencegahnya.
Menteri Kehakiman Bavaria Winfried Bausback menyambut "tanda jelas menentang sikap tak menenggang, takut asing dan benci Semit", yang dikirim rekan daerahnya.
"Jerman memiliki tanggung jawab sejarah tertentu, yang harus kami penuhi," katanya, dengan menambahkan bahwa dunia mengawasi ketat penanganan Jerman atas buku tidak manusiawi itu.
"Kami ingin secara taat asas menghapus sarana pelanggar hukum pidana, tempat kami berutang pada korban bencana dan keluarga mereka," katanya.
Para menteri kehakiman itu pada pertemuan dua hari di loka wisata pantai Baltik, Binz, sepakat bahwa versi tanpa catatan ‘Mein Kampf’ harus dicegah setelah hak ciptanya kadaluwarsa pada 31 Desember 2015.
Mereka juga meminta kepala jaksa negara bagian membahas masalah hukum itu dengan jaksa agung dan melaporkannya kembali.
Hitler mulai menulis ‘Mein Kampf’ di penjara setelah kudeta gagalnya pada 1923. Setelah berkuasa, jutaan salinannya diterbitkan. Sejak 1936, negara Nazi itu memberikan salinannya ke semua pengantin baru sebagai hadiah pernikahan. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...