Loading...
RELIGI
Penulis: Kartika Virgianti 21:11 WIB | Minggu, 06 Juli 2014

Buku ‘Seri Selamat’ Andar Ismail, dari Telor Asin sampai Ahok

Buku ‘Seri Selamat’ Andar Ismail, dari Telor Asin sampai Ahok
Andar Ismail saat menjawab pertanyaan para peserta. (Foto-foto: Kartika Virgianti)
Buku ‘Seri Selamat’ Andar Ismail, dari Telor Asin sampai Ahok
Para peserta yang menyimak penjelasan Andar Ismail tentang pengalaman menulis bukunya.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pdt. Dr. Andar Ismail, M.Th, penulis buku Seri Selamat mengatakan pada setiap karyanya terdapat 33 bab yang ditulis dengan berbagai genre, misalnya pengalaman pribadi, makanan, ulasan novel/cerita fiksi/film, Michael Jackson, sampai pejabat seperti Ahok (Basuki Tjahaja Purnama, Plt. Gubernur DKI Jakarta), dan lain sebagainya.

Andar mengaku terpesona pada karya Yesus ketika usia 33 tahun, mengalami berbagai cobaan sampai mati di kayu salib. Alasan lainnya, ketika usia 33 tahun, Andar mengalami sakit keras yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit hampir satu bulan lamanya.

“Angka 33 menjadi begitu penting bagi saya, karena mengingatkan hal terpenting dalam hidup, yaitu bukan panjangnya umur kita, melainkan kualitas hidup kita. Maka, pergunakan setiap tahun dengan sebaik-baiknya supaya berbuah,” ucapnya penuh motivasi dalam acara ‘Bertemu dengan Penulis Seri Selamat, Andar Ismail’ di BPK Gunung Mulia, Kwitang, Jakarta Pusat, Sabtu (5/7).

Seri Selamat merupakan buku Pendidikan Agama Kristen (PAK)–terdapat renungan dan ayat Alkitab–dikemas dalam konsep bacaan populis. Sehingga orang akan membaca tulisan dalam setiap bukunya dengan gaya khas Andar, begitu ringan dan mengalir, di balik konsep tema besar yang ia selubungkan (learning in disguise).

Tema besar seperti makanan khas Indonesia, yaitu gado-gado, ia tuangkan dalam buku seri ke-19 ‘Selamat Berkarunia’. Tema tentang konseling, pastoral, penggembalaan, misiologi, bagaimana kita menjelaskan tentang kehadiran Kristus di tengah kehidupan sehari-hari, misalnya dalam seri ke-23 ‘Selamat Berjuang’.

Andar menuturkan pada setiap bab dalam tulisannya membutuhkan waktu 10-14 hari. Namun tulisan itu sempat diendapkan sampai sebulan, bahkan beberapa bulan lamanya, dan bisa kembali ia revisi sampai ia rasa tulisan itu cukup baik untuk dibaca.

Dalam bukunya, Andar banyak menulis tentang makanan lantaran ia memiliki kenangan masa lalu yang begitu bermakna. Pada waktu kecil, keluarganya bukan termasuk orang berada, melainkan keluarga yang selalu mendapat bantuan dari gereja. Karena kondisi perekonomian yang sulit, Andar jarang sekali bisa makan makanan enak.

“Waktu masih SD saya sering melihat teman membawa bekal roti, sepertinya enak, tapi saya tidak mampu membelinya. Cerita itu pernah saya tuangkan dalam kisah ‘Roti Si Albert’. Lalu tentang telur asin, suatu hari ayah saya pulang membawa telur asin, rasanya bisa makan telur asin pada waktu itu sangat mewah. Tapi satu telur harus dibagi beberapa bagian dengan saudara-saudara yang lain, saya mendapat bagian yang sangat kecil,” kenangnya.

Saat ini, ketika Andar mampu membeli bahkan 10 telur asin, ternyata ia sudah tidak dapat makan telur asin lantaran harus diet demi kesehatannya.

“Tema makanan sering keluar di Seri Selamat, karena dulu waktu kecil ingin makan ini makan itu, tapi tidak punya uang. Sekarang punya uang tapi dilarang maka karena sudah umur, harus diet, dan saya taat sekali dengan diet itu,” tutur Andar.

Bedanya teologi Seri Selamat dengan buku renungan lain, Yesus digambarkan sebagai Figur yang ramah, tidak banyak tuntutan, dan sangat manusiawi. Alasannya karena kita terbiasa menggambarkan Yesus sebagai Yang Maha Besar, padahal Yesus itu punya rasa penuh belas kasih, misalnya ketika Yesus mengunjungi orang yang sakit kusta.

Andar juga pernah menulis tentang Ahok. Namun ia mengaku tidak mengenalnya secara pribadi. Andar hanya pernah membaca tulisan Ahok di media Kompas mengutip kalimat dari Seri Selamat, yang berarti bahwa Ahok pun pernah membaca tulisannya. Maka Andar menuliskan tentang Ahok dengan sudut pandang kekristenannya, seperti yang tertuang di buku terbarunya ‘Selamat Berpadu’.  

Pada satu kesempatan di acara ‘Bertemu dengan Penulis’ tersebut, ada pertanyaan dari peserta yang begitu menggelitik, “Siapa calon presiden yang Pak Andar pilih?”, dengan spontan sambil melagukan Andar menjawab, “Salam dua jari, so pasti pilih Jokowi. Salam 33 jari, Seri Selamat perlu dibeli.” Jawaban tersebut sontak membuat seisi ruangan tertawa.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home