Bulgaria Usir Dua Diplomat Rusia, Dituduh Lakukan Mata-mata
SOFIA, SATUHARAPAN.COM-Bulgaria memberi waktu 48 jam bagi dua diplomat Rusia untuk meninggalkan negara itu atas tuduhan mata-mata, kata Menteri Luar Negeri Teodora Genchovska, hari Rabu (2/3).
Bulgaria, sekutu terdekat Moskow selama Perang Dingin, tetapi sekarang menjadi negara anggota Uni Eropa dan NATO yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina, telah mengusir delapan diplomat Rusia lainnya atas dugaan mata-mata sejak Oktober 2019.
"Dua diplomat Rusia telah dinyatakan persona non grata, setelah kami menerima surat dari kepala jaksa," kata Genchovska kepada wartawan.
Jaksa pada hari Rabu menuduh seorang diplomat Rusia melakukan spionase dan mengatakan seorang jenderal cadangan Bulgaria sedang diselidiki karena membagikan informasi yang dianggap sebagai rahasia negara kepada diplomat Rusia. Jaksa tidak memberikan rincian waktu peristiwa.
Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Bulgaria telah meningkatkan penyelidikan terkait dengan keamanan nasional dan pihak berwenang menilai apakah lebih banyak diplomat Rusia telah melanggar status mereka, kata seorang juru bicara pemerintah.
Kementerian luar negeri telah menyerahkan catatan kedua kepada perwakilan Kedutaan Besar Rusia di Sofia untuk memprotes publikasi baru-baru ini yang dianggap menyinggung Bulgaria dan sekutu Baratnya di media sosial.
Dalam posting Facebook 28 Februari, kedutaan mengatakan sejumlah situs web pemerintah Rusia telah diblokir atau ditampilkan secara tidak benar di Bulgaria, karena "agresi informasi oleh Washington dan antek-antek Euro-Atlantiknya." (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
India Rayakan Diwali, Menyalakan Lampu Tanah Liat Yang Jumla...
LUCKNOW-INDIA, SATUHARAPAN.COM-Jutaan warga India mulai merayakan festival lampu Hindu tahunan, Diwa...