Bulog Terapkan Toleransi Beragama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang logistik pangan mendukung sekaligus menerapkan toleransi beragama di lingkungan kerjanya.
"Kami dukung semua dan tidak ada yang dibeda-bedakan," ujar Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Kelembagaan Bulog Tomi Wijaya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (14/12).
Lebih lanjut, Tomi menyampaikan beberapa contoh penerapan toleransi beragama di lingkungan Bulog, di antaranya, setiap menjelang perayaan Natal, dipastikan ada perhimpunan penganut agama Kristen di Bulog yang mengadakan perayaan Natal di kantor mereka.
"Setiap tahun, kita support (dukung) terkait dengan kegiatan Natal di kantor tersebut, termasuk difasilitasi tempat acaranya dan pembiayaannya juga," ujar dia.
Tidak hanya agama Kristen, Tomi juga menyampaikan untuk para penganut agama Hindu, khususnya para karyawan Bulog yang berada di Kantor Wilayah (Kanwil) Bali, mereka pun mendapat dukungan dari perusahaan untuk merayakan hari besar keagamaannya.
"Untuk teman-teman di Kanwil Bali, biasanya ini dikasih dispensasi libur mengikuti Pemerintah Provinsi Bali. Itu juga salah satu bentuk dukungan Bulog dalam toleransi beragama," ucap dia.
Dengan menjaga toleransi, Bulog berharap hal tersebut dapat melindungi nilai-nilai universal yang diperjuangkan perusahaan dan meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan serta mitra terkait, baik di dalam maupun di luar negeri, yang memiliki komitmen pada praktik toleransi di dunia usaha.
Kemudian, Tomi juga menyampaikan Bulog melalui jajaran pimpinannya mencontohkan bentuk dari toleransi beragama dengan menjadi contoh yang baik dalam hal menghadiri undangan keagamaan, meskipun berbeda keyakinan atau kepercayaan.
"Direksi selalu hadir jika tidak ada halangan. Tetapi jika ada kegiatan lain, akan diwakili," ujar dia.
Tomi menambahkan wujud toleransi dan saling menghargai perbedaan yang ada di lingkungan Bulog juga tercermin dengan tidak adanya larangan menggunakan aksesoris keagamaan dalam berpenampilan selama masih berada di koridor dan norma kesopanan yang berlaku.
Selain itu, meskipun tidak ada tempat ibadah khusus selain masjid ataupun musala, pegawai dapat menggunakan setiap ruangan yang ada di Bulog untuk kegiatan keagamaan.
Terakhir, Bulog juga selalu menunjukkan rasa solidaritas antarsesama manusia, seperti membantu korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
"Bulog sudah menyalurkan bantuan berupa bahan pangan untuk Dapur Umum Satgas Bencana BUMN. Bantuan tersebut diperoleh tidak hanya dari perusahaan, tetapi juga dari pegawai di lingkungan Bulog itu sendiri," ujarnya.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...