Bulutangkis Sirkuit Nasional, Ghaida Merasa Kurang Maksimal
PALEMBANG, SATUHARAPAN.COM – Ghaida Nurul Ghaniyu yang merupakan atlet tunggal taruna putri asal klub Djarum Kudus, masih merasa bermain kurang maksimal terutama saat kalah di set pertama, walau pada akhirnya menang atas Winda Puji Hastuti (Fifa Badminton Club) dengan skor ketat 20-22, 21-18, dan 21-19.
"Di pertandingan babak kedua tadi saya masih merasa bermain kurang maksimal terutama diawal gim pertama saya bermain terlalu lambat dan tegang, karena ini pertandingan pertama juga di Djarum Sirnas ini karena dibabak pertama kemarin saya mendapatkan bye, jadi masih adaptasi lapangan," ucap Ghaida seusai pertandingan yang berlangsung Selasa (24/2) pagi di Gelanggang Olahraga Dempo, Jakabaring, Palembang.
Ghaida pada 2014 lalu berhasil memenangkan beberapa gelar yakni di Djarum Sirkuit Nasional seri Bandung, USM Semarang, dan yang terakhir pada akhir tahun lalu menjadi juara di Kejuaraan Nasional (Kejurnas), di Cirebon.
Ghaida mengakui pada pertandingan di set kedua tadi, ia lebih meyakinkan dengan terus memimpin angka demi angka atas lawannya. Diakuinya kunci kemenangan di set kedua adalah dengan lebih yakin dan banyak melakukan pukulan stroke hingga akhirnya Ghaida berhasil mencuri gim kedua tersebut dengan 21-18.
"Gim kedua saya bermain lebih yakin dan berani memainkan pukulan stroke. Namun terkadang saya pun masih belum kosentrasi dan ada saja kesalahan sendiri yang saya lakukan di gim kedua tersebut," kata gadis kelahiran 1998 tersebut.
Dipertandingan babak perempat final yang akan berlangsung lusa mendatang, Kamis (26/2), Ghaida akan menghadapi Fitria Ayu Nawang Wulan (Semen Gresik). Pertemuan terakhir keduanya yakni di Kejurnas PBSI pada akhir 2014 lalu.
Sementara itu pebulutangkis pendatang baru mulai unjuk kemampuan di Sirkuit Nasional Seri Sumatera Selatan ini. Hanya butuh waktu 25 menit saja, Harum Dinar dan Tania Oktaviani mampu menyudahi pertandingan tadi dengan dua set langsung 21-11 21-16. Kedua pasangan yang belum lama dipasangakan ini mengaku sudah bisa mengontrol permainan lawan sejak awal gim pertama, dan di gim kedua justru permainan Harum/Tania sedikit terhambat. Karena terburu-buru dalam pengembalian bola. Akibatnya, sangat menguntungkan pihak lawan. Namun dengan kesabaran dan keyakinan, mereka bisa bangkit dan memimpin kendali. Game ini pun akhirnya dapat mereka raih.
"Intinya sih, semangat, percaya diri, berani dan bermain lepas. Walau pun hasil akhir tadi menang atau pun kalah tidak jadi masalah buat saya. Asalkan sudah bisa bermain all out kan lebih enak, jika dibandingkan setengah-setengah. Lagi pula ini adalah kali pertama saya ikut bermain di nomor campuran. Dan saya baru tiga bulan juga bergabung dengan klub PB Djarum ini." kata Harum seusai pertandingan. (djarumbadminton.org)
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...