Buntut Banyak Gedung Ambruk Dilanda Gempa Bumi, Turki Tahan Tiga Pengembang
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Pihak berwenang Turki telah menahan tiga pengembang properti yang terkait dengan bangunan yang hancur di negara yang dilanda gempa bumi.
Menurut polisi Istanbul, pengembang Yavuz Karakus dan istrinya ditangkap saat mereka mencoba meninggalkan negara itu ke Georgia dari bandara Istanbul pada hari Minggu (12/2).
Sebuah video yang sebelumnya dirilis oleh Departemen Kepolisian Istanbul menunjukkan penangkapan pengembang properti Mehmet Yasar Coskun di bandara pada hari Jumat (10/2) saat dia mencoba meninggalkan negara itu menuju Montenegro.
Coskun adalah kontraktor blok Ronesans Residence yang ambruk di Antakya.
Pengembang mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada jaksa penuntut bahwa dia tidak tahu mengapa kompleks itu runtuh dan keinginannya untuk pergi ke Montenegro tidak terkait dengan bencana tersebut.
Mehmet Ertan Akay, pengembang kompleks apartemen AyÅe Mehmet Polat yang runtuh di kota Gaziantep, ditangkap polisi, dan beritanya ditampilkan dalam sebuah video yang dirilis polisi pada hari Sabtu (11/2).
Menyusul bencana gempa bumi yang menewaskan lebih dari 29.695 orang di Turki, pemerintah berjanji untuk menyelidiki secara menyeluruh siapa pun yang dicurigai bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, mengatakan sejauh ini 131 tersangka telah diidentifikasi bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan di 10 provinsi yang terkena dampak gempa pada hari Senin (6/2) lalu.
“Perintah penahanan telah dikeluarkan untuk 113 dari mereka,” kata Vice Oktay kepada wartawan dalam pengarahan di pusat koordinasi penanggulangan bencana di Ankara.
“Kami akan menindaklanjuti ini dengan cermat sampai proses peradilan yang diperlukan selesai, terutama untuk bangunan yang mengalami kerusakan berat dan bangunan yang menyebabkan kematian dan luka-luka.”
Dia mengatakan kementerian kehakiman telah membentuk biro investigasi kejahatan gempa bumi di provinsi zona gempa bumi untuk menyelidiki kematian dan cedera.
Tim pencarian dan penyelamatan dari berbagai negara melanjutkan upaya di Turki dan Suriah dengan peluang untuk menemukan lebih banyak korban selamat semakin jauh.
Korban di kedua negara dari gempabumi dan gempa susulan besar naik di atas 33.000 dan tampaknya akan terus bertambah. Itu adalah gempa paling mematikan di Turki sejak 1939. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...