Buntut Kematian Perempuan Terkait Jilbab, AS Jatuhkan Sanksi pada Polisi Moralitas Iran
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Kamis (22/9) mengeluarkan sanksi terhadap polisi moral Iran dan enam warga Iran setelah protes mematikan pekan ini dan pembunuhan terhadap Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, karena aturan wajib mengenakan jilbab.
“Mahsa Amini adalah seorang perempuan pemberani yang kematiannya dalam tahanan Polisi Moralitas adalah satu lagi tindakan kebrutalan oleh pasukan keamanan rezim Iran terhadap rakyatnya sendiri,” kata Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.
Dia mengutuk "tindakan tidak berbudi ini" dan meminta Teheran untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap pengunjuk rasa.
“Tindakan hari ini untuk memberikan sanksi kepada Polisi Moralitas Iran dan pejabat keamanan senior Iran yang bertanggung jawab atas penindasan ini menunjukkan komitmen yang jelas dari Pemerintahan Biden-Harris untuk membela hak asasi manusia, dan hak-hak perempuan, di Iran dan secara global,” kata Yellen.
Amini, seorang perempuan Kurdi-Iran, mengalami koma tak lama setelah ditangkap oleh polisi moral Iran pekan lalu karena "hijab yang tidak pantas." Dia meninggal pada hari Jumat (16/9), memicu protes di media sosial dan di jalanan.
Setidaknya 31 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan Iran selama protes terbaru, menurut Hak Asasi Manusia Iran (IHR).
“Pemerintah Iran perlu mengakhiri penganiayaan sistemik terhadap perempuan dan mengizinkan protes damai. Amerika Serikat akan terus menyuarakan dukungan kami untuk hak asasi manusia di Iran dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melanggarnya,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, setelah sanksi diumumkan.
Departemen Keuangan juga menunjuk tujuh pemimpin senior organisasi keamanan Iran: Polisi Moralitas, Kementerian Intelijen dan Keamanan (MOIS), Angkatan Darat, Pasukan Perlawanan Basij, dan Pasukan Penegakan Hukum.
"Para pejabat ini mengawasi organisasi yang secara rutin menggunakan kekerasan untuk menekan pengunjuk rasa damai dan anggota masyarakat sipil Iran, pembangkang politik, aktivis hak-hak perempuan, dan anggota komunitas Baha'i Iran," kata Departemen Keuangan. (dengan Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...