Buntut Pembunuhan Aktivis Sikh, Kanada Tarik 41 Diplomat dari India
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM-Kanada hari Kamis (19/20) mengatakan pihaknya telah menarik 41 diplomat dari India, dampak dari pertikaian sengit atas pembunuhan seorang separatis Sikh di tanah Kanada.
New Delhi berencana mencabut kekebalan diplomatik bagi semua kecuali 21 diplomat Kanada dan keluarga mereka pada hari Jumat (20/10), sehingga memaksa Ottawa untuk menarik diplomat lainnya, kata Menteri Luar Negeri, Melanie Joly.
“Kami telah memfasilitasi keberangkatan mereka dengan aman dari India,” tambah Joly. “Ini berarti diplomat kami dan keluarga mereka kini telah pergi.”
Hubungan antara India dan Kanada telah memburuk sejak Ottawa bulan lalu secara terbuka mengaitkan intelijen India dengan pembunuhan warga negara Kanada Hardeep Singh Nijjar di dekat Vancouver pada bulan Juni.
Nijjar menganjurkan pembentukan negara Sikh yang terpisah dari India.
Kanada telah meminta India untuk bekerja sama dalam penyelidikan namun New Delhi menolak tuduhan tersebut dan mengambil tindakan balasan, seperti menutup layanan visa bagi warga Kanada.
Ottawa juga mengusir seorang diplomat India karena masalah tersebut.
Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, mengatakan bulan lalu di New York bahwa negaranya bersedia memeriksa bukti apa pun yang diajukan Kanada.
“Kami sebenarnya telah mendesak Kanada. Kami telah memberi mereka banyak informasi tentang kepemimpinan kejahatan terorganisir yang beroperasi di Kanada,” kata Jaishankar, mengacu pada separatis Sikh.
“Kita menghadapi situasi di mana diplomat kita diancam, konsulat kita diserang dan sering kali ada komentar yang melontarkan campur tangan dalam politik kita,” katanya.
Kanada adalah rumah bagi sekitar 770.000 penganut Sikh, atau sekitar dua persen dari populasi negara tersebut, dengan kelompok vokal yang menyerukan pembentukan negara bagian Khalistan yang terpisah.
Ratusan pengunjuk rasa Sikh berunjuk rasa di luar misi diplomatik India di Kanada bulan lalu, membakar bendera dan menginjak-injak foto Perdana Menteri India, Narendra Modi.
“Kami tidak aman di kampung halaman kami di Punjab, kami tidak aman di Kanada,” kata Joe Hotha, seorang anggota komunitas Sikh di Toronto.
Gerakan separatis Sikh sebagian besar berakhir di India ketika pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk menumpas pemberontakan pada tahun 1980an. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...