Buntut Penangkapan Diplomat India di AS, Kunjung Anggota Kongres Diboikot
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM – Hubungan diplomasi antara India dan Amerika Serikat memanas seterlah AS menangkap seorang diplomat India di New York, dan disusul pemboikotan terhadap kunjungan delegasi kongres AS oleh para pemimpin politik negara itu.
Lebih jauh, pihak India juga telah meminta semua diplomat AS yang ditempatkan di India untuk menyerahkan kartu identitas mereka. Barikade polisi di luar kedutaan besar AS di New Delhi telah ditarik dan akses bagi staf diplomatik AS ke bandar udara dibatasi. Hal ini merupakan tindakan balasan atas penangkapan diplomat tersebut.
Pada hari Selasa (17/12), Wakil Presiden India, Rahul Gandhi dan Menteri Dalam Negeri Federal, Sushilkumar Shinde, menolak bertemu delegasi AS sebagai protes terhadap tindakan yang disebutnya "tercela dan barbar". Hal itu merujuk pada penangkapan terhadap Devyani Khobragade di New York.
Lima anggota Kongres AS yang tengah berkunjung ke New Delhi adalah George Holding, pimpinan delegasi dan anggota kongres dari North Carolina. Dia tergabung dalam komite urusan luar negeri dan peradilan. Empat anggota kongres lainnya adalah Pete Olson, David Schweikert, Robert Woodall, dan Madeliene Bordallo.
Laporan media mengutip sumber-sumber pemerintah India mengatakan bahwa New Delhi sedang mempertimbangkan "langkah-langkah timbal balik" untuk "menyampaikan pesan yang jelas bahwa tindakan terhadap diplomatnya tidak dapat diterima."
Diborgol di Depan Umum
Devyani Khobragade, diplomat India berusia 39 tahun ditangkap pada hari Kamis (12/12) ketika dia mengantar anak ke sekolah. Dia diborgol di depan umum dan kemudian dibebaskan dengan jaminan senilai US$ 250.000.
Polisi AS menuduh Khobragade berbohong dalam aplikasi visanya untuk tujuan merekrut seorang warga India yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumahnya dan dibayar kurang dari US$ 4 per jam, upah yang lebih rendah dari upah minimum di AS.
Setelah penangkapan itu, Menteri Luar Negeri Inidia, Sujatha Singh, memanggil utusan AS di New Delhi, Nancy Powell, dan mengajukan protes atas "perlakuan yang tidak dapat diterima" yang dilakukan terhadap Khobragade, Wakil Kosulat Jenderal India di New York.
Juru bicara Departemen Luar negeri AS membenarkan bahwa dia ditangkap oleh kantor keamanan diplomatik Deplu AS, tapi kemudian diserahkan ke para pejabat penegak hukum setempat dan instansi lain yang bertanggung jawab atas pemeroses kasusnya di pengadilan federal.
Pembelaan AS
AS telah membela tindakannya dengan mengatakan telah mengikuti prosedur standar, dan menolak penangkapan itu melecehkan konvensi Wina yang mengatur kekebalan diplomatik. Pihak AS mengatakan bahwa para diplomat menikmati kekebalan dari pengadilan hanya dalam menjalankan fungsi konsuler mereka.
"Kami memahami bahwa ini adalah isu sensitif bagi banyak orang di India," kata Marie Harf, wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS.
Terkait tindakan pemerintah India, termasuk menarik kartu identitas bagi pejabat konsuler AS edi India, serta penarikan pasukan keamanan di kedutaan, Harf mendesak pemerintah India menjunjung tinggi semua kewajibannya melindungi para diplomat AS di negara itu.
"Jelas keamanan dan keselamatan para diplomat kami dan pegawai konsuler di lapangan adalah prioritas utama. Kami akan terus bekerja dengan India untuk menjamin bahwa semua diplomat dan pegawai konsuler kami memperoleh hak-hak penuh dan perlindungan," kata dia.
Harf juga mengungkapkan bahwa Deplu AS telah menulis surat kepada kedutaan besar India pada September untuk memeperingatkan mereka "dugaan-dugaan penyelewengan yang dibuat oleh seorang warga India terhadap deputi konsul jenderal India di New York."
Kasus itu merupakan yang paling akhir melibatkan perlakuan tak manusiawi terhadap para pembantu rumah tangga oleh keluarga-keluarga kaya asal India. Banyak pembantu yang dibayar murah dan kelompok-kelompok hak asasi manusia sering melaporkan kasus-kasus pemukulan dan penganiayaan lain. (AFP/ indiatimes.com)
Langkah-langkah Inspeksi Hindari Rem Blong dalam Perjalanan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para pengendara, terutama pengemudi kendaraan besar dan berat, sebelum me...