Bupati Berterima Kasih Atas Respons KLB Campak di Asmat
TIMIKA, SATUHARAPAN.COM - Bupati Asmat, Provinsi Papua Elisa Kambu menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perhatian serius dari Pemerintah Pusat dalam melakukan tanggap cepat terhadap masalah wabah campak dan gizi buruk di wilayahnya beberapa waktu lalu sampai saat ini.
"Kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat atas respon yang cepat mereka lakukan terhadap KLB campak di Asmat. Setelah kejadian itu semua kementerian dan lembaga terkait langsung turun tangan melakukan pendampingan dan lainnya," kata Bupati Asmat Elisa Kambu di Timika, hari Jumat (23/2).
Menurut Bupati Kambu, pascapencabutan status kejadian luar biasa (KLB) campak pada pertengahan Januari lalu, Pemkab Asmat mendapat dukungan penuh dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Asmat.
Sektor-sektor yang kini mulai dibenahi seperti infrastruktur, pemukiman, sanitasi, air bersih, pertanian dan lain sebagainya.
Tim dari berbagai kementerian, termasuk Satgas TNI direncanakan akan terus berada di Asmat guna melakukan berbagai program pemulihan kondisi masyarakat setempat selama rentang waktu satu tahun ke depan.
Di bidang kesehatan, katanya, saat ini jumlah dokter (termasuk dokter spesialis) dan tenaga kesehatan lainnya yang kini berada di Asmat sudah sangat melimpah.
"Dulunya kami sangat kekurangan tenaga dokter, apalagi dokter spesialis, sekarang justru kebanjiran dokter. Kami berharap kondisi seperti ini juga merata di seluruh Papua," harap Kambu.
Bupati menambahkan, seluruh pasien yang pernah dirawat di RSUD Asmat maupun Posko Pelayanan Kesehatan Terpadu di Agats telah kembali ke kampung mereka masing-masing. Tim kesehatan terpadu terus memantau upaya pemulihan kembali kondisi kesehatan warga, terutama anak-anak yang pernah mengalami seragan campak dan gizi buruk.
Pemkab Asmat bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait dari pusat juga terus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada masyarakat soal pemukiman yang sehat, masalah sanitasi dan air bersih.
"Untuk tenaga kesehatan, selain akan diterima di daerah dengan sistem kontrak, kami juga harapkan ada dukungan dari pusat melalui program Nusantara Sehat sehingga tenaga-tenaga yang ada itu kita dorong ke setiap Puskesmas untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan di tingkat distrik-distrik," jelas Bupati Kambu.
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek usai melakukan kunjungan kerja ke Asmat bersama Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani pada Kamis (22/2) mengakui kondisi Asmat kini sudah menunjukan perbaikan signifikan dibanding saat terjadi KLB campak dan gizi buruk pada periode September 2017-Januari lalu.
"Sudah ada perbaikan yang jauh sekali dari sebelumnya. Air bersih sudah ada, begitu juga listrik walaupun belum merata. Pendidikan juga sudah berjalan. Ini semua nantinya akan dibicarakan oleh Menko PMK," kata Menkes.
Menkes sepakat bahwa tenaga dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang kini berada di Asmat maupun yang akan segera tiba di Asmat nantinya akan disebar ke distrik-distrik dan kampung-kampung yang jauh dari Kota Agats agar dapat memberikan pelayanan kepada warga yang sakit. (Antara)
Editor : Melki Pangaribuan
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...