Burkina Faso: Serangan Ekstremis, 41 Tewas
BURKINA FASO, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Burkina Faso mengumumkan dua hari berkabung mulai hari Minggu (26/12) setelah 41 orang tewas dalam serangan oleh tersangka ekstremis di wilayah utara.
“Misi pencarian di daerah penyergapan oleh kelompok teroris bersenjata… telah menetapkan 41 mayat. Presiden menetapkan berkabung nasional selama 48 jam,” kata pernyataan pemerintah yang dikeluarkan pada hari Sabtu (25/12) malam.
Pemerintah mengatakan korban tewas termasuk anggota pasukan bela diri resmi yang dikenal sebagai Relawan untuk Pertahanan Tanah Air (VDP), yang dibentuk untuk mendukung tentara.
Relawan menerima pelatihan selama 14 hari dan kemudian dikirim untuk misi patroli dan pengawasan, dilengkapi dengan senjata ringan.
Di antara para korban serangan hari Kamis adalah Ladji Yoro, yang dianggap sebagai pemimpin VDP di Burkina Faso, kata pernyataan itu. "Identifikasi para korban masih berlangsung," kata pernyataan pemerintah.
Menurut media setempat, penyergapan itu menargetkan konvoi pedagang yang dikawal oleh VDP di dekat Ouahigouya, sebuah kota tidak jauh dari perbatasan Mali.
Serangan itu adalah yang paling mematikan sejak pertengahan November ketika 57 orang, termasuk 53 polisi, tewas.
Seperti negara tetangganya Mali dan Niger, Burkina Faso terperangkap dalam spiral kekerasan sejak 2015, dikaitkan dengan kelompok jihadis bersenjata yang berafiliasi dengan Al-Qaeda dan kelompok militan Negara Islam (ISIS). Pertempuran itu telah menewaskan sedikitnya 2.000 orang dan 1,4 juta orang mengungsi. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...