Burma: Stop the Next Rwanda, Petisi Dukungan Terhadap Muslim Rohingya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah petisi menentang kekerasan yang terjadi pada umat Muslim etnis Rohingya di Myanmar mendapat dukungan dari berbagai belahan negara di dunia. “Burma: Stop the next Rwanda“ merupakan petisi yang dibuat pada situs www.aavaz.org yang targetnya mendapatkan jumlah suara sebanyak 1.500.000 dari seluruh dunia untuk mendukung etnis Royingya yang tidak mendapat kewarganegaan dan diusir dari negaranya Myanmar.
Dalam situs tersebut Perdana Menteri Inggris David Cameron dan juga Presiden Perancis Francois Hollande ikut mendukung dan menyatakan “Sebagai warga negara sangat prihatin atas kekerasan yang terjadi di Myanmar, kami mengajak anda untuk menekan Presiden Myanmar untuk segera melindungi Rohingya dengan menggunakan segala cara yang diperlukan, dan memberikan status kewarganegaraan dan juga hak-hak hukumnya secara penuh. Kami mendorong Presiden Myanmar bersikeras untuk menerapkan langkah-langkah dalam menghentikan kekerasan sebagai satu syarat dalam hubungan perdagangan. Perlu ada tindakan dini dalam pencegahan terhadap bentuk kejahatan kemanusiaan, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghayati kata-kata tersebut“.
Presiden Myanmar Thein Sein memiliki kekuatan dan juga sumber daya dalam melindungi Rohingya dan itu bisa ia sampaikan untuk mewujudkannya. Dalam waktu dekat rencananya Presiden Myanmar akan melakukan perjalanan ke Eropa guna menjalin kerjasama hubungan negara dalam sektor perdagangan. Hal ini disambut baik oleh para pemimpin Uni Eropa dengan catatan mewujudkan permintaannya untuk segera melindungi Rohingya.
Sementara petisi terus mendapatkan suara hingga terakhir Rabu (17/7) pukul 11.31 WIB sudah mencapai 1.046.038 suara mendukung apa yang terjadi di Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
Editor : Yan Chrisna
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...