Busquets Bisa Tinggalkan Barcelona, Bila Diminta Guardiola
BARCELONA, SATUHARAPAN.COM – Gelandang bertahan Barcelona, Sergio Busquets mengaku rela meninggalkan Barcelona bila pelatih Manchester City musim depan, Josep Guardiola memintanya untuk bergabung ke klub yang bermarkas di Manchester itu.
“Saya berhutang budi kepada Pep (panggilan akrab Josep Guardiola, red), saya pernah banyak mendapat motivasi psikologis dan saya akan merasa terhormat untuk bekerja sama dengan dia (Guardiola, red) lagi,” kata Busquets seperti diberitakan Football Espana, hari Rabu (10/2).
Menurut Football Espana, Busquets merupakan produk binaan Akademi Sepak Bola Barcelona, pada Liga Primera Spanyol musim kompetisi 2008-2009 Busquets dipromosikan Josep Guardiola naik “kasta” dari skuat cadangan ke skuat utama Barcelona, setelah Guardiola pergi kini Busquets masih pilihan utama pelatih Barcelona, Luis Enrique.
Busquets mengemukakan hanya ada dua orang yang bisa membuat dia mengubah keputusan untuk tinggal di Barcelona adalah istrinya dan Guardiola.
“Guardiola tahu Barcelona adalah klub saya dan klubnya juga. Dia tahu saya melakukan yang terbaik bagi klub, tapi sejauh ini dia tidak mengajak saya meninggalkan Barcelona,” kata Busquets.
Busquets berharap mengakhiri karir sebagai pemain hebat dalam sejarah tim. “Saya ingin dikenang sebagai pemain tim yang hebat, yang memenangkan gelar dan unggul,” kata Busquets yang memiliki kontrak dengan Barcelona hingga Juni 2019.
Barcelona Menghindari kejaran dua Tim Madrid
Musim kompetisi Liga Primera Spanyol 2015-2016 masih panjang, menurut gelandang Barcelona, Javier Mascherano timnya membutuhkan konsistensi dan konsentrasi guna menambah perolehan poin di klasemen sementara Liga Primera Spanyol agar terhindar dari dua tim asal kota Madrid, Atletico Madrid dan Real Madrid yang bertahun-tahun menjadi musuh bebuyutan.
Menurut situs resmi Barcelona, klub yang dilatih Luis Enrique tersebut memiliki keunggulan tiga poin dari Atletico Madrid di Klasemen Sementara Liga Primera Spanyol,
"Dua musim terakhir telah menunjukkan bahwa mulai laga pekan ke-25 adalah pekan-pekan krusial yang paling sulit. Ini akan menjadi liga yang sulit hingga akhir pertandingan dan apabila kami kehilangan poin maka artinya akan menjadi sangat mahal,” kata Mascherano.
Mascherano berkomentar bahwa ada kesamaan utama antara tim saat kini dilatih Luis Enrique, dan dahulu ketika masih diarsiteki pelatih terdahulu, Josep Guardiola.
“Mereka memiliki kecenderungan yang sama untuk memainkan pola penyerangan untuk menang, dan itu penting ketika tim dalam keadaan terdesak dan berada di situasi kritis,” kata gelandang tim nasional Argentina itu.
Mascherano menyebut bahwa setiap musim bergulir pelatih sudah membicarakan membagi komposisi pemain berdasar kepentingan, ada yang dikhususkan Liga Champions, Liga Primera Spanyol, dan ada yang sendiri untuk Piala Raja Spanyol.
“Setiap pemain memiliki tanggung jawab harus membantu dalam pertahanan dan dalam serangan, karena begitulah cara kami bermain,” kata dia.
Mascherano mengatakan seluruh tim di dunia sudah tahu taktik Barcelona dari strategi tiki-taka yang mendunia, dan seluruh tim di dunia ingin mengalahkan Barcelona. “Kami hanya menjalani pertandingan saja, tanpa kami bisa melihat ke masa depan hasilnya akan seperti apa,” kata Mascherano.
“Barcelona tidak perlu taktik yang rumit untuk memenangkan pertandingan karena kami memiliki pemain yang menentukan kemenangan,” kata dia. (footballespana.net/ fcbarcelona.com).
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...