Calon Haji Diimbau Berlatih Terpapar Matahari
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Fidiansjah mengimbau calon jamaah haji untuk banyak berlatih berjalan terpapar sinar matahari sebagai persiapan menghadapi suhu panas selama menjalankan ibadah haji pada musim haji 1436H/2015M.
Imbauan tersebut dikemukakan Fidiansjah melalui telepon kepada Antara dari Batam, Selasa (28/7). Ia menjelaskan, calon haji yang sudah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dalam beberapa pekan ke depan menjalani manasik kesehatan haji. Namun, sebelumnya, mereka menjalani pemeriksaan kesehatan secara komprehensif untuk mengetahui secara detail kesehatan masing-masing.
Kondisi kesehatan itu menentukan jamaah bersangkutan mengetahui kemampuan dan kesanggupannya menjalani ibadah haji. Sebagai antisipasi terserang beragam penyakit bawaan, mereka harus menyiapkan obat-obatan. Untuk itu pula, Kemenkes merasa perlu melakukan pembinaan kesehatan bagi seluruh jamaah, salah satunya berlatih berjalan terpapar di bawah terik matahari, minum dua liter (delapan gelas) air putih sehari.
“Suhu pada musim haji kali ini sangat panas,” ia mengingatkan tanpa menyebut angkanya. Perlu banyak minum air putih dimaksudkan untuk menghindari dehidrasi. Demikian pentingnya, imbauan pun disampaikan melalui Kementerian Agama (Kemenag).
Ia berharap jajaran Kemenag, khususnya Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU), ambil bagian dalam menyebarluaskan imbauan tersebut. Jamaah sehat sangat menentukan bagi setiap orang untuk memperoleh haji mabrur.
Terkait dengan pemberian vaksin meningitis bagi jamaah haji, ia menjelaskan, sampai saat ini pendistribusiannya sudah sampai ke seluruh ibu kota provinsi. Untuk tingkat kabupaten hingga kecamatan, pendistribusian menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (pemda) masing-masing.
Ia juga mengemukakan tidak ada masalah lagi berkaitan dengan kesiapan petugas yang berjumlah 1.434 orang yang kemudian tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Pasalnya, petugas medis telah menjalankan seluruh rangkaian uji kompetensi. Uji kompetensi bagi tim kesehatan sangat penting mengingat kondisi di Tanah Air dan Tanah Suci jauh berbeda.
Untuk itu pihaknya kini melakukan konsolidasi, mulai 28 – 30 Juli di Batam, bersama seluruh pemangku kesehatan haji, termasuk jajaran Ditjen PHU yang melibatkan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis dan jajaran manajemen rumah sakit.
“Kami melibatkan unsur rumah sakit, agar jamaah sakit segera dapat pertolongan sesuai dengan rumah sakit yang ditetapkan Kemenkes,” ia menjelaskan. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...