Cameron: Inggris Akan Tinjau Rencana Keamanan
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri David Cameron, pada hari Sabtu (14/11), mengatakan Inggris akan meninjau rencana keamanan setelah serangan di Paris yang menewaskan 129 orang. Kejadian itu merupakan peringatan bahwa Inggris menghadapi ancaman yang sama.
"Atas serangan tadi malam, kami tentu saja akan meninjau rencana kami dan memastikan mendapat pelajaran sesuai. Jelas bahwa ancaman dari IS berkembang. Serangan tadi malam menunjukkan tingkat baru dari perencanaan dan penggalangan serta nafsu lebih besar untuk serangan dengan korban besar,” kata Cameron setelah sidang darurat kabinet di Downing Street.
"Kami di Inggris menghadapi ancaman yang sama," kata Cameron.
Ia juga memperingatkan bahwa Inggris harus memperkirakan jumlah korban di Paris terhadap warga Inggris.
Cameron mengutuk para penyerang sebagai pembunuh brutal dan tak berperasaan, serta mengatakan akan melipatgandakan upaya dalam menghapus ideologi yang beracun dan ekstrimis ini.
Inggris pernah menghadapi kontra-teror terbesar yang ada pada Juni, melibatkan seribu anggota polisi, pasukan khusus, ambulans, dan pemadam kebakaran dalam simulasi serangan teroris.
Pelatihan itu diadakan tak lama setelah pembunuhan di resor Tunisia Sousse pada 26 Juni yang menewaskan 38 orang, 30 di antaranya adalah warga Inggris.
Selain itu, teror juga muncul menjelang peringatan ulang tahun ke-10, 7 Juli 2005, dan menyerang sistem transportasi London, yakni ketika empat pembom bunuh diri menewaskan 52 orang. (ant/feb)
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...