Car Free Night di Puncak, Bekasi, Solo
SATUHARAPAN.COM – Kepolisian menutup akses masuk ke kawasan Puncak pada 31 Desember 2017 pukul 18.00 WIB hingga pagi menjelang, berkaitan dengan car free night yang digelar menyambut tahun baru.
Kapolri Jenderal Pol M Tito Karnavian di RS Bhayangkara Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (28/12/2017), menyampaikan untuk minta penekanan khusus di Puncak ditutup, car free night.
“Tidak ada kendaraan tanggal 31 Desember malam tahun baru dari pukul 18.00 WIB hingga pukul 06.00 WB,” ucap Kapolri, seperti dilansir ntmcpolri.info.
Saat car free night berlangsung, kendaraan yang datang dari arah Jakarta menuju Puncak tidak diperbolehkan lagi melintas, demikian juga untuk kendaraan dari arah Cianjur menuju Puncak.
Kapolri mengimbau warga yang hendak ke kawasan Puncak sudah berangkat sebelum pukul 18.00 WIB. Sebaliknya juga dari Cianjur akan ditutup pukul 18.00.
Pada malam bebas kendaraan, warga diwajibkan berjalan kaki, meninggalkan kendaraan pibadinya. Sebagai gantinya, kepolisian menyiapkan bus untuk mobilisasi warga dari satu tempat ke tempat lain.
Car Free Night di Berbagai Kota
Selain di kawasan Puncak, Pemerintah Kota Bekasi juga diberitakan menggelar car free night untuk menyambut malam pergantian tahun 2018. Acara itu digelar di di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, mulai dari Simpang Kayuringin, hingga ke Jembatan Layang Summarecon Bekasi.
Pemerintah Kota menyediakan tempat parkir kendaraan Plaza Pemerintah Kota Bekasi, gedung parkir StadionPatriot Candrabhaga, pusat perbelanjaan, serta gang yang berada di samping kiri dan kanan Jalan Ahmad Yani.
Pemerintah Kota Bekasi juga menyediakan panggung hiburan, yang menampilkan tarian tradisional dan musik modern.
Car free night juga digelar Pemerintah Kota Surakarta di Jalan Slamet Riyadi, dalam menyambut pergantian tahun.
Acara tersebut, seperti dikatakan Kepala Dinas Kota Surakarta Basuki Anggoro Eksya kepada RRI, Kamis (28/12/2017), selain untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas keberhasilan Kota Solo dalam berbagai bidang, juga untuk menguatkan Kota Solo sebagai kota wisata budaya yang aman, ramai, dan damai.
Acara tersebut juga digelar untuk memberikan kesempatan kepada komunitas seni untuk berinteraksi dengan masyarakat, serta memberikan hiburan kepada seluruh masyarakat, tanpa membedakan suku, ras, dan golongan.
Peserta yang tampil dan juga panitia akan memakai pakaian tradisional.
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...