Cara Pemolisian di 2016 Harus Berubah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, punya segudang harapan bagi institusi yang dipimpinnya agar benar-benar melayani dan mengayomi masyarakat.
Namun menurut jenderal bintang empat itu, utamanya yang perlu diubah dalam 2016 ini yaitu cara pemolisian terutama oleh anggota-anggota di lapangan yang kerap kali berhadapan dengan masyarakat.
"Saya berharap tahun 2016, Polri harus melakukan suatu perubahan. Karena memang cara pemolisian dan masyarakat juga berubah. Tututan tranparansi semakin hari semakin jelas. Pemolisian Polri harus menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang ada," katanya saat dihubungi Minggu (3/12).
Badrodin mencontohkan dulu, seorang tersangka tidak bisa mempraperaldilkan statusnya. Namun kini tersangka punya hak untuk mengajukan praperadilan atas penetapan status tersebut.
Sehingga penyidik pun harus berubah, tidak bisa sewenang-wenang dan seenaknya dalam menetapkan tersangka. Harus betul-betul melakukan penyelidikan dan penyidikan yang cermat.
"Lalu sekarang ini kemajuan teknologi terus berkembang, masyarakat bisa merekam setiap aktivitas anggota Polri yang menyimpang dan dilaporkan. Jadi anggota juga harus merubah prilaku dan harus jadi teladan," katanya.
Lebih lanjut, mantan Kapolda jawa Timur ini juga menginginkan agar kinerja seluruh anak buahnya meningkat dan performanya kian maksimal.
"Sederhana saja, saya harap kinerja meningkat dan performa anggota maksimal. Jadilah pengayom masyarakat yang baik, semakin melayani," kata Badrodin.
Badrodin juga berpesan agar sinergritas dengan lembaga penegak hukum lain seperti KPK dan Kejaksaan juga harus ditingkatkan dan dieratkan. (ntmc-korlantaspolri. co.id)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...