Cara Tepat Memulai Bisnis Katering
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Memulai bisnis katering yang sehat, unik, dan berkualitas memerlukan persiapan dan perencanaan yang sangat matang.
Tidak hanya passion yang diperlukan seorang pebisnis pemula untuk mengembangkan usahanya, juga perlu mendapatkan pendampingan dari mentor dan mengikuti komunitas bisnis yang mendukung usaha yang digeluti merupakan hal yang mesti diperhatikan oleh wirausahawan.
Desy Natalin Banurea (29 tahun), owner katering dapurdesy mengatakan kepada satuharapan.com, hari Jumat (15/7) bahwa untuk memulai bisnis katering seseorang harus memastikan passion terlebih dahulu sebelum melangkah lebih jauh dalam bisnis katering.
“Satu, pastikan temukan passion-nya terlebih dahulu. Kalau kerjanya sesuai passion pasti bakalan menikmati setiap proses-proses ke depannya,” kata kata wanita pemilik akun instagram @dapurdesy.
“Dua, temukan mentor untuk membimbing. Dan tiga, ikut komunitas yang mendukung bisnis yang dijalani,” dia menambahkan.
Desy mengaku, ketika memulai bisnis katering dia memerlukan perencanaan matang hingga satu tahun, walaupun di tahun-tahun sebelumnya juga telah dipikiran.
Segmen Pasar
Setelah melakukan perencanaan matang, hal berikutnya adalah menentukan segmen pasar. Segmen pasar dapurdesy ada dua. Pertama, keluarga, terutama ibu rumah tangga yang masih memiliki anak kecil.
“Kenapa memilih segmen ini karena ibu rumah tangga tidak punya pilihan banyak buat menyediakan menu makan siang atau malam di rumah apalagi kalau punya anak kecil, lebih memilih jaga anak saja daripada masak,” katanya.
Kedua, segmennya adalah wanita pekerja kantoran yang sadar hidup sehat dan tidak mau repot ke luar kantor cari makan siang.
“Pilihannya langganan katering karena simpel, praktis, tidak repot beli ke luar, kalau ada menu yang tidak disuka bisa ganti atau pilihan satu lagi beli di luar. Ini repot juga kalau tiap hari beli di luar, belum lagi biayanya bisa lebih tinggi dan kualitas rasa dan kebersihannya tidak terjamin,” katanya.
Kualitas dan Keunikan
Wanita yang sebelumnya bekerja sebagai marketing Rumah Sakit itu mengatakan, kecenderungan konsumen sekarang lebih tertarik memilih katering jika ada label sehat dan diet. Karena tidak dipungkiri sekarang pola hidup sehat semakin banyak menarik perhatian.
Oleh karena itu, lanjut Desy, kualitas dan keunikan memang perlu ditonjolkan untuk memulai bisnis katering. “Terutama keunikan, karena kalau kualitas, itu sudah syarat pasti, semua produk harus berkualitas,” katanya.
Pengusaha muda yang melayani katering di wilayah Bandung itu membeberkan keunikan yang membuat dapurdesy berbeda dengan katering lain.
“Saat yang lain lebih ke masakan western, chinese (lebih ke makanan luar negeri), justru dapurdesy komit memperkenalkan masakan dari setiap daerah di Indonesia yang kaya akan bumbu rempah. Keunikan itu yang membantu konsumen untuk memilih brand mana dengan jenis produk yang sama,” katanya.
Menurut Desy, salah satu tantangan yang dihadapi dapurdesy adalah meningkatkan jumlah konsumen, terutama katering berbasis makan sehat dan bersih di wilayah Bandung. “Karena konsumen Bandung lebih sensitif dengan harga,” katanya.
Berikut langkah-langkah lainnya untuk memulai usaha katering, seperti dikutip dari jabarbanten.com:
1. Menentukan jenis usaha katering. Ada berbagai macam jenis usaha katering, seperti berikut ini.
- Katering Rumahan: usaha katering yang melayani pesanan sampai dengan 100 orang. Meliputi rantangan untuk rumah tangga, pesanan prasmanan untuk arisan atau pengajian, pesanan nasi boks untuk 20-100 porsi, dan pesanan nasi tumpeng.
- Katering Makanan Anak: katering makan pagi atau siang untuk anak sekolah. Biasanya disajikan dalam rantang atau tromol makan khusus anak-anak. Selain itu ada juga yang namanya katering makanan sehat dan katering makanan bayi.
- Katering Kantoran: yaitu rantangan karyawan kantor, nasi boks atau prasmanan untuk perayaan atau syukuran di kantor.
- Katering Acara Khusus atau Hajatan: seperti pernikahan dan perayaan. Umumnya menggunakan sistem prasmanan, tetapi kadang ditambah pula dengan pesanan nasi boks dan tumpeng.
2.Menyiapkan modal yang dibutuhkan. Adapun modal yang dibutuhkan di antaranya:
- Peralatan memasak. Untuk memasak 100 porsi misalnya, bisa dikerjakan dengan peralatan memasak yang ada dalam rumah tangga sehingga tidak perlu terburu-buru menanam modal hanya untuk membeli peralatan baru.
- Ruangan atau dapur untuk katering rumahan, ruangan khusus tidak perlu disiapkan. Namun sebaiknya tata dapur Anda sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan dan tambahkan rak-rak khusus untuk tempat perlengkapan memasak.
- Rak khusus untuk bumbu-bumbu dapur, kalau perlu beri label pada tempat masing-masing bumbu untuk memudahkan proses memasak.
- Keuangan sebagai pemula, biasanya Anda belum bisa berutang alias masih memakai modal sendiri. Modal yang Anda perlukan untuk berbelanja bahan makanan. Estimasi biaya yang diperlukan sekitar Rp 500 hingga Rp 2 juta. Tergantung banyaknya pesanan yang anda kerjakan. Cobalah dengan skala kecil hingga besar.
3. Menyiapkan keterampilan yang harus dimiliki. Keterampilan yang harus anda miliki dalam usaha katering adalah:
- Aneka masakan dan variasinya. Memasak memang urusan selera, tetapi tetap ada standar tersendiri yang harus dikuasai. Bedakan standar ini dengan pesaing anda.
- Anda harus pintar mengelola bahan-bahan makanan dan penggunaannya agar tidak boros dan terhindar dari kerugian.
- Membina hubungan dengan siapa saja, bahkan dengan pesaing atau sesama pengusaha katering. Anda juga harus tahu harga yang ditetapkan pengusaha katering lainnya agar bisa menentukan harga yang pas.
- Perhatikan cara memasak dan menyimpan hasil masakan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari masakan menjadi basi atau bau akibat penanganan atau penyimpanan yang salah.
- Informasi tempat berbelanja bahan makanan yang berkualitas baik dengan harga miring. Terkadang perlu sumber dari beberapa tempat untuk mendapatkan bahan makanan yang baik. Misalnya, untuk sayuran segar dan murah sebaiknya Anda beli di pasar A, tetapi untuk daging sapi lebih baik dibeli di pasar B. Membeli daging ayam dan sapi ada yang menggunakan pesan-antar.
- Informasi tempat persewaan peralatan makan dan penyajian (pemanas, pemanas sup, pyrex) yang lengkap dan murah. Lebih baik Anda tahu lebih dari satu tempat persewaan untuk menghindari kekosongan barang pada saat-saat ramai.
- Membina hubungan dengan siapa saja, bahkan dengan pesaing atau sesama pengusaha katering. Anda juga harus tahu harga yang ditetapkan pengusaha katering lainnya agar bisa menentukan harga yang pas.
4. Dapatkan supplier bahan makanan yang bonafide. Salah satunya adalah ketersediaan bahan dan kualitas bahan yang bisa dipegang untuk usaha katering anda.
Supplier anda perlu memiliki stok yang memadai, mengerti akan kualitas dan tentunya kembali ke harga juga adalah kompetitif.
Editor : Eben E. Siadari
Aturan Ganji-Genap dan One Way Diberlakukan di Jalur Puncak ...
BOGOR, SATUHARAPAN.COM- Polisi menerapkan rekayasa lalu lintas di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat ...