Carrie Lam, Tidak Mencalonkan Lagi di Permilihan Kepala Eksekutif Hong Kong
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, yang selamat dari protes besar-besaran terhadap pemerintahnya pada 2019 dan mengawasi penerapan undang-undang keamanan nasional yang keras yang menghadang perbedaan pendapat, mengatakan pada hari Senin (4/4) bahwa dia tidak akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua.
Sedangkan penggantinya akan dipilih pada bulan Mei. "Saya akan menyelesaikan masa jabatan lima tahun saya sebagai kepala eksekutif pada 30 Juni tahun ini, dan saya juga akan mengakhiri 42 tahun pelayanan publik saya," kata Lam pada konferensi pers.
Spekulasi telah berputar selama berbulan-bulan tentang apakah dia ingin masa jabatan lagi, tetapi dia mengatakan bahwa keputusannya telah disampaikan kepada pemerintah pusat di Beijing tahun lalu dan disambut dengan "penghormatan dan pengertian."
Protes besar-besaran terhadap pemerintah wilayah itu mengguncang Hong Kong pada 2019 termasuk seruan agar Lam mundur. Beijing menanggapi pada tahun 2020 dengan undang-undang keamanan nasional yang keras yang telah meredam perbedaan pendapat di kota semi-otonom China itu.
Media Hong Kong mengatakan bahwa orang nomor dua, John Lee, kemungkinan akan mengikuti persaingan untuk menggantikannya. Kepala Sekretaris Lee adalah kepala keamanan kota selama protes.
Pemimpin Hong Kong dipilih oleh sebuah komite yang terdiri dari anggota parlemen, perwakilan dari berbagai industri dan profesi, dan perwakilan pro Beijing seperti wakil Hong Kong untuk legislatif China. Salah satu tuntutan protes tahun 2019 yang tidak terpenuhi adalah pemilihan langsung kepala eksekutif kota.
Kota ini awalnya dijadwalkan untuk mengadakan pemilihan kepala eksekutif pada 27 Maret tetapi pemilihan ditunda selama enam pekan hingga 8 Mei sehubungan dengan wabah virus corona terburuk di kota itu.
Lam mengatakan bahwa mengadakan pemungutan suara seperti yang dijadwalkan semula akan menimbulkan "risiko kesehatan masyarakat" bahkan jika sebuah komite yang hanya terdiri dari 1.462 orang yang terlibat. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...