Catton Penulis Termuda Raih Booker Prize
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Eleanor Catton (28) menorehkan catatan sejarah sepanjang penyelenggaraan Man Booker Prize sebagai peraih penghargaan termuda pada Selasa (15/10) malam. Seperti diberitakan The Guardian, novel karyanya, The Luminaries, juga tercatat sebagai novel terpanjang, 832 halaman.
Penulis Selandia Baru itu berusia 25 tahun ketika pertama kali menulis The Luminaries, epos berlatar belakang misteri perburuan emas pada abad ke- 19. Kini, ia juga menjadi “penutup era”, karena selama 45 tahun Booker Prize hanya diperuntukkan bagi penulis negara-negara Persemakmuran dan Irlandia. Pada penyelenggaraan mendatang, penyelenggaraan diperluas dengan mengundang penulis Amerika berpartisipasi.
Catton tercatat sebagai penulis Selandia Baru kedua yang pernah memenangkan penghargaan bergengsi itu setelah Keri Hulme pada 1985 untuk karyanya, The Bone People. Kemenangannya ini sekaligus juga menjadi kemenangan pertama bagi penerbitnya, Granta. Rekor peraih penghargaan termuda selama ini dipegang Ben Okri, yang berusia 32 tahun ketika meraih penghargaan yang sama pada 1991 melalui karyanya The Famished Road.
The Luminaries adalah novel kedua Catton setelah The Rehearsal, yang masuk dalam daftar buku unggulan Guardian pada 2009. Melalui karya kali ini, Catton mendapatkan hadiah uang £50,000, yang diserahkan oleh Camilla, Duchess of Cornwall, di acara jamuan makan malam di Guildhall, London.
Dari segi jumlah halaman, novel Catton mengalahkan novel karya Hilary Mantel, Wolf Hall, yang tebalnya 672 halaman, dan novel karya AS Byatt, Possession, yang tebalnya 624 halaman. Para juri memuji novel itu. Penulis dan kritikus Robert Macfarlane, juri tahun ini memuji kematangan Catton. “Begitu kita membaca setiap kalimat, kita akan mengagumi pengetahuan dan keseimbangannya,” katanya, tentang novel dari era Victoria klasik yang berkisah tentang pembunuhan, konspirasi, dan kekuatan perempuan itu.
Catton mengaku tidak menyangka karyanya bakal memenangkan penghargaan. Menulis novel, katanya kepada The Guardian, selalu memancing keingintahuan, yang baru terpuaskan setelah berhasil menyelesaikannya.
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...