CDC: Opioid Sintetis, Fentanil, Lebih Mematikan Ketimbang Heroin dan Morfin
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Tingkat kematian akibat overdosis obat yang melibatkan opioid sintetik, fentanil, lebih dari tiga kali lipat di Amerika Serikat dari tahun 2016 hingga tahun 2021, menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat yang dirilis pada hari Rabu (3/5).
Fentanyl hingga 50 kali lebih kuat dari heroin dan 100 kali lebih kuat dari morfin dan semakin banyak dicampur dengan obat-obatan terlarang lainnya seringkali dengan efek yang mematikan.
Laporan CDC menunjukkan bahwa tingkat kematian overdosis obat yang melibatkan fentanil meningkat dari 5,7 per 100.000 orang pada 2016 menjadi 21,6 per 100.000 pada 2021.
Kematian terkait fentanyl naik sekitar 55 persen pada 2019-2020, dan 24,1 persen pada 2020-2021, kata Merianne Rose Spencer, salah satu penulis laporan tersebut.
Di Amerika Serikat, kesulitan mendapatkan pengobatan untuk gangguan penggunaan zat selama pandemi COVID-19 bertepatan dengan lonjakan penggunaan opioid sintetik seperti fentanil, dan kematian terkait opioid melonjak ke rekor tertinggi pada tahun 2020.
Antara 2016 dan 2021, tingkat kematian overdosis obat yang melibatkan methamphetamine meningkat lebih dari empat kali lipat, dan kematian overdosis terkait kokain lebih dari dua kali lipat, kata CDC.
Kematian oxycodone dan heroin turun sedikit selama masa studi. Sekitar dua dari 100.000 meninggal karena overdosis terkait oxycodone pada tahun 2016. Itu turun menjadi 1,5 dari 100.000 orang pada tahun 2021.
Kematian terkait heroin menurun dari 4,9 per 100.000 pada 2016 menjadi 2,9 pada 2021, menurut laporan itu.
Pemerintahan Biden telah mendorong tindakan karena kematian akibat overdosis terkait narkoba di AS melampaui 100.000 pada tahun 2021, menurut perkiraan pemerintah. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...