CDC: Rekomendasi Haji dan Umrah 2013 Agar Tetap Aman dan Sehat
MEKAH, SATUHARAPAN.COM – Peziarah tahunan Jemaah Haji ke Mekah, Arab Saudi, adalah salah satu pertemuan massal terbesar di dunia. Tahun ini, akan berlangsung dari sekitar 13 sampai 18 Oktober. Haji mendatangkan sekitar 3 juta Muslim dari seluruh dunia, dan lebih dari 11.000 orang Amerika melakukan ziarah setiap tahunnya, sebagaimana dilaporkan dari Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Umrah adalah ziarah serupa yang dapat dilakukan pada setiap saat sepanjang tahun, tetapi mungkin akan lebih ramai selama bulan Ramadhan (sekitar 9 Juli - 7 Agustus 2013) dibandingkan pada waktu lain dalam setahun.
Karena banyaknya orang, pertemuan masal seperti Haji dan Umrah selalu berhubungan dengan risiko kesehatan yang berbeda dari biasanya.
Sindroma Pernapasan Timur Tengah (midle east respiratory syndrome/MERS) adalah penyakit pernapasan yang telah menjangkiti sejumlah orang di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi. Kebanyakan orang yang menderita sakit MERS merasakan gejala yang cukup parah yang disertai demam, batuk, dan sesak napas. Kebanyakan kasus fatal yang terjadi pada pasien MERS selalu diawali dengan kondisi medis tersebut.
Karena risiko MERS, Kementerian Kesehatan Arab Saudi telah merekomendasikan bahwa kelompok di bawah ini harus menunda rencana mereka untuk berangkat Haji dan Umrah tahun ini:
- Orang tua lebih dari 65 tahun
- Anak-anak berusia di bawah 12 tahun
- Wanita hamil
- Orang dengan penyakit kronis (seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes, atau penyakit pernapasan)
- Orang dengan sistem kekebalan yang lemah
- Orang dengan kanker atau penyakit terminal (tidak dapat disembuhkan)
CDC menyarankan peziarah yang bepergian ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah Haji atau Umrah agar mempertimbangkan saran ini. Peziarah yang sadar akan bahaya MERS harus mengkonsultasikan rencana perjalanan mereka dengan dokter mereka.
Virus yang menyebabkan MERS dapat menyebar dari orang ke orang yang saling melakukan kontak dekat, sehingga peziarah yang singgah dan melakukan perjalanan dalam kondisi ramai mungkin berisiko.
Peziarah dapat membantu melindungi diri dari penyakit pernapasan dengan sering mencuci tangan mereka, tidak menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka, dan menghindari kontak dengan orang yang sakit. Mereka harus memperhatikan kesehatan mereka ketika bepergian di Semenanjung Arab dan mencari perawatan medis jika mereka mengalami demam dengan batuk atau sesak napas dalam waktu 14 hari setelah kembali ke tahah air dari perjalanan mereka.
Penyakit Lainnya
Karena datang bersamaan dengan sejumlah besar orang-orang dari seluruh dunia, pertemuan masal seperti Haji dan Umrah dapat meningkatkan risiko penyakit menular. Wabah penyakit meningitis merupakan masalah yang biasanya terjadi, sehingga Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengharuskan semua jemaah untuk menerima vaksin menginitis.
Selain itu, baik visa Haji maupun visa Umrah tidak bisa dikeluarkan tanpa bukti vaksinasi. Vaksin polio tidak diperlukan untuk peziarah dari Amerika Serikat, tapi sebaiknya menerima booster (penguat) bagi orang dewasa sebelum perjalanan. CDC juga merekomendasikan vaksinasi terhadap hepatitis A dan B dan tifus untuk perjalanan ke Arab Saudi, dan semua wisatawan, terlepas dari tujuan berziarah atau tidak, harus memperbarui vaksin rutin (seperti campak dan pertusis) dan harus menerima vaksinasi flu tahunan.
Karena tidak semua penyakit infeksi dapat dicegah dengan vaksin, peziarah harus membiasakan kebersihan dan menghindari kontak dengan hewan. Diare merupakan penyakit yang lazim terjadi selama Haji dan Umrah, jadi makanlah hanya makanan yang dimasak dan disajikan panas dan hanya minum minuman dari wadah tertutup. Pria perlu mencukur kepala mereka setelah ibadah Haji (banyak pria mencukur kepala mereka setelah Umrah juga), namun perlu diingat pisau yang tidak bersih dapat menularkan penyakit. Peziarah pria harus pergi ke pusat-pusat resmi untuk mencukur, di mana tukang cukurnya memiliki lisensi dan menggunakan pisau sekali pakai.
Luka-luka
Terperangkap dalam serbuan manusia merupakan ketakutan utama dari banyak orang yang menghadiri pertemuan masal. Desak-desakan di ibadah Haji sebelumnya telah mencederai bahkan ratusan orang sampai terbunuh, pernah terjadi pada tahun 2006 berdasarkan CDC.
Pemerintah Arab Saudi telah menghabiskan lebih dari US $ 25 miliar untuk mengantisipasi kepadatan jemaah yang meminimalkan risiko ini. Untuk lebih melindungi diri sendiri, cobalah hindari daerah-daerah yang paling padat dan pastikan tahu letak lokasi pintu keluar darurat. Departemen Agama Arab Saudi juga telah memperluas lokasi di mana saat-saat ritual tertentu dilakukan, dan jemaah bisa merasakan kepadatan yang agak berkurang ketika mereka melakukan ritual ini selama bukan jam sibuk (nonpeak hours).
Penyakit yang Terkait dengan Panas
Suhu di Mekah dengan mudah bisa melebihi 100°F (37,8 derajat celcius) di musim panas dan awal musim gugur. Kelelahan akibat panas dan tekanan panas adalah penyebab utama penyakit pada orang yang melakukan Haji atau Umrah selama beberapa bulan belakangan ini. Peziarah harus minum banyak air kemasan, memakai tabir surya, istirahat, dan mencari tempat berteduh sesering mungkin.
Peziarah yang berpuasa Ramadhan dan tidak bisa minum air selama siang hari harus melakukan re-hidrasi setelah senja. Beberapa ritual ada yang bisa dilakukan pada malam hari untuk menghindari panas siang hari. Gejala penyakit yang berhubungan dengan panas dapat mencakup banyak berkeringat, menggigil, sakit kepala, pusing atau kebingungan, dan mual. Wisatawan yang merasakan gejala ini harus beralih ke tempat yang lebih sejuk dan mencari layanan medis.
Editor : Sabar Subekti
Prabowo Sempat Bertemu Larry the Cat di Inggris
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Selain menemui Raja Charles III, Perdana Menteri Keir Starmer, dan pejaba...