Cegah Protes Anti Rasisme, New York Berlakukan Jam Malam
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Kota New York, Amerika Serikat memberlakukan jam malam pada hari Senin (1/6) hingga pukul 23.00 malam. Hal itu diberlakukan kota terbesar itu untuk mencegah satu malam lagi kehancuran akibat meletusnya protes atas kematian George Floyd
New York bergabung dengan kota-kota lain di seluruh AS dalam memberlakukan jam malam setelah beberapa hari kekerasan terjadi dalam protes melawan rasisme. Jam malam berlangsung mulai pukul 23.00 sampai jam 05:00 pagi, kata Gubernur New York, Andrew Cuomo, dan Wali kota, Bill de Blasio, dikutip AP.
Pembatasan gerakan bagi 8,6 juta orang itu, selain pembatasan yang sudah diberlakukan karena pandemi virus corona, muncul ketika wali kota dan gubernur menyesalkan pecahnya kekerasan. Namun mereka juga mengkritik beberapa tindakan polisi sebagai memicu kemarahan pengunjuk rasa tentang kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial.
Walikota, Bill de Blasio, seorang dari Partai Demokrat, sebelumnya menolak memberlakukan jam malam, karena banyak kota lain di AS telah berusaha untuk mencegah kekerasan yang meletus di tengah demonstrasi menyusul kematian Floyd pada 25 Mei.
Aksi protes terhadap kematian Floyd yang dinilai sebagai kasus rasisme, juga menyebar ke seluruh dunia dan oleh berbagai kalangan.
Editor : Sabar Subekti
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, Dipecat oleh Parlemen
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) melalui pemungutan sua...