Chelsie Diandalkan Indonesia Karena Berpengalaman
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pecatur putri Indonesia, Chelsie Monica Ignesias Sihite akan menjadi andalan Indonesia di nomor ASEAN Women di turnamen catur 3rd ASEAN Chess Championship karena dianggap berpengalaman, selain itu Indonesia juga akan mengandalkan pecatur putri lainnya, Medina Warda Aulia di nomor yang sama.
“Chelsie saat ini yang kami anggap berpengalaman di sektor putri, selain Medina. Hasil terakhir (Chelsie dan Medina, Red) di Kejurnas (Kejuaraan Catur Nasional 2015, Red) kemarin mudah-mudahan bisa membuat Indonesia diunggulkan,” kata Ketua Panitia JAPFA 3rd ASEAN Chess Championship, Kristianus Liem, dalam konferensi pers hari Rabu (16/12) di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta.
Kristianus menjelaskan turnamen ini mempertandingkan tiga kategori yakni ASEAN Open (bagi pecatur putra dan putri), ASEAN Women (khusus putri), dan Challengers (bagi pecatur pemula). “Peserta ASEAN Open harus memiliki rating FIDE (Federasi Catur Dunia, Red) 2300 ke atas, sementara peserta ASEAN Women harus memiliki rating 2100 ke atas,” kata dia.
“Selain berpengalaman di Kejurnas, Chelsie sudah memastikan untuk ikut PON (Pekan Olahraga Nasional, Red) 2016,” kata Kristianus.
Ia menambahkan bahwa di PON 2016 mendatang, Chelsie akan berpartisipasi bersama Kontingen Provinsi Kalimantan Timur.
“Sementara Medina kemarin di POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional 2015, di Aceh, Red) membuktikan dia mampu mempersembahkan emas untuk tim catur Provinsi DKI Jakarta,” Kristianus menambahkan.
Pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur 2015, Chelsie menempati peringkat pertama Klasemen Akhir Pecatur Kategori Senior Putri, sementara Medina Warda Aulia ada di urutan ketiga.
Pada 2014, Chelsie, dan Medina termasuk dalam barisan pecatur putri yang memperkuat tim putri Indonesia di Olimpiade Catur 2014 di Tromso, Norwegia. Selain Chelsie, dan Medina, kala itu tim putri Indonesia diperkuat Dewi Ardhiani Anastasia Citra, dan Irene Kharisma Sukandar.
Kristianus menambahkan di sektor putri Indonesia akan mengandalkan satu pecatur yang baru kali pertama ikut di turnamen ini yakni, Shanti Nur Abidah. Pecatur putri asal Jawa Tengah tersebut menempati peringkat kedua di Kejurnas Catur 2015.
“Waktu babak awal (Kejurnas Catur 2015, Red) dia ini sempat ngalahkan Medina, lho, ini yang membuat kita terkejut,” kata dia.
“Selain itu, Shanti juga berhasil merebut medali perunggu KU-15 World School Chess Championship di Pattaya, Thailand, Mei 2015. Karena itu, ia kami pilih untuk ikut ajang kejuaraan ASEAN ini,” kata dia.
Kristianus menjelaskan bahwa bagi pecatur yang ratingnya di bawah 2300, dan peserta putri yang ratingnya di bawah 2100 akan bermain di kategori Challengers.
Ia menjelaskan para pecatur Indonesia yang masuk kategori Challengers, saat ini jumlah pendaftarnya sudah mencapai lebih dari 100 orang dan diperkirakan bakal terus bertambah hingga jelang kejuaraan digelar.
“Banyak dari daerah-daerah yang ikut. Soalnya kejuaraan ini akan dimanfaatkan untuk ajang uji coba sebelum tampil di PON 2016 Jawa Barat,” kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...