China Dilanda Lebih Banyak Banjir, Ribuan Orang Dievakuasi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Hujan terus mengguyur China timur laut setelah Topan Doksuri hari Sabtu (5/8), karena pihak berwenang melaporkan lebih banyak korban jiwa dan orang hilang saat mengevakuasi ribuan lainnya.
Satu orang tewas dan lima hilang di kota Shulan di Provinsi Jilin, yang dilanda hujan lima hari berturut-turut, menurut media pemerintah.
Lebih dari 14.300 orang dievakuasi dari kota berpenduduk lebih dari 700.000, menurut badan bantuan bencana setempat. Kantor berita negara China News Service menunjukkan gambar jalanan yang tergenang air di sekitar rumah dan pabrik. Curah hujan rata-rata di kota telah mencapai 111,7 mm (4,4 inci) pada hari Jumat sore.
China sedang berjuang dengan curah hujan yang memecahkan rekor di beberapa daerah, sementara yang lain menderita musim panas yang terik dan kekeringan yang mengancam tanaman. Hujan lebat - sisa-sisa Topan Doksuri, telah melanda China utara sejak akhir Juli, mengganggu kehidupan jutaan orang. Banjir di dekat Beijing dan di provinsi tetangga Hebei pekan ini menewaskan sedikitnya 22 orang.
Di Provinsi Heilongjiang di timur laut, yang dikenal sebagai "lumbung besar utara China", hujan menggenangi pertanian dan membanjiri jalan-jalan, menyebabkan ribuan orang dievakuasi.
Di kota Shangzhi, hujan lebat mengubah jalan menjadi sungai dan menggenangi ribuan rumah tangga.
Otoritas manajemen darurat nasional mengatakan 25 sungai di Heilongjiang terancam meluap, sementara kelompok bantuan bencana telah dikirim ke provinsi tersebut.
Di ibu kota Heilongjiang, Harbin, lebih dari 53.000 orang harus dievakuasi karena beberapa waduk dan sungai melebihi tingkat keamanan sementara sekitar 41.600 hektare tanaman rusak.
Di kota Yushu di provinsi Jilin, sekitar 120 kilometer selatan Harbin, banjir memaksa sekitar 19.000 orang mengungsi.
Sementara itu, di Provinsi Hebei di sekitar Beijing, yang mengalami beberapa banjir terburuk di kawasan itu dalam beberapa pekan terakhir, pihak berwenang mengeluarkan peringatan baru untuk hujan badai pada hari Sabtu.
Banjir di Zhuozhou, barat daya Beijing mulai surut pada Sabtu, media pemerintah melaporkan, memungkinkan sebagian dari 125.000 warga yang dievakuasi untuk kembali ke rumah mereka.
Korban tewas di kota Baoding yang berpenduduk 11 juta jiwa mencapai 10 sementara 18 orang lainnya masih hilang, kata pihak berwenang setempat, hari Sabtu.
Banjir merusak jalan dan menghanyutkan jembatan di Area Pemandangan Yesanpo kota, sebuah taman nasional yang terkenal dengan ngarai dan pegunungannya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...