China Gelar Hari Lajang, Festival Belanja Online Tersebar
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Konsumen China diperkirakan akan menghabiskan puluhan miliar dolar untuk membelanjakan berbagai barang selama festival belanja online yang disebut sebagai “Single’s Day” atau “Hari Lajang” pada tahun ini.
Festival tersebut jatuh pada 11 November setiap tahun.
Associated Press, Selasa (10/10) melaporkan festival belanja adalah ekstravaganza tahunan di mana perusahaan e-commerce China, termasuk Alibaba, JD.com, dan Pinduoduo, menawarkan diskon besar-besaran di platform mereka.
Tahun lalu, pembeli menghabiskan $ 38,4 miliar (Rp 556,8 triliun) di platform e-commerce Alibaba, Tmall dan Taobao.
Festival tahun ini akan diawasi dengan ketat sebagai barometer konsumsi di China, yang baru mulai bangkit kembali dari pandemi virus corona setelah melakukan lockdown selama berbulan-bulan pada awal tahun.
Analis memperkirakan konsumen China akan membelanjakan lebih banyak untuk produk impor dan merek mewah asing, karena banyak turis China tidak dapat melakukan perjalanan internasional akibat pandemi virus corona dan juga restriksi perjalanan.
Menurut laporan konsultan Bain & Company, penjualan barang elektronik, produk kesehatan dan kebugaran juga diperkirakan akan meningkat, karena lebih banyak orang bekerja dari rumah dan lebih memperhatikan kesehatan mereka di tengah pandemi,
Baik Alibaba dan JD.com, dua perusahaan e-commerce terbesar di negara itu, mulai menawarkan diskon pada 21 Oktober, tiga minggu sebelum 11 November.
"Diskon Black Friday cenderung lebih baik, dan lebih mudah," kata Liu Zhirou, akuntan berusia 27 tahun yang berbasis di Beijing. “Sekarang, saya masih meminta teman saya untuk membantu saya membeli barang dari AS selama Black Friday.”
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...