China: Kasus Baru Naik, Belasan Juta Penduduk Guangzhou Wajib Tes COVID-19
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Jutaan penduduk pusat manufaktur China di wilayah selatan, Guangzhou, diminta untuk menjalani tes COVID-19 pada hari Rabu (9/11), kata pihak berwenang, dalam upaya untuk mengendalikan wabah terburuk di kota itu dengan infeksi mencapai 2.000 selama dua hari berturut-turut.
Ketika kasus lokal di seluruh China mencapai level tertinggi sejak 30 April, pihak berwenang mengumumkan di media sosial bahwa lima distrik yang mewakili lebih dari setengah populasi Guangzhou yang berjumlah hampir 19 juta perlu menjalani pengujian massal.
Putaran pengujian massal terbaru di Guangzhou datang ketika China memerangi rebound infeksi di beberapa kota yang vital secara ekonomi, termasuk ibu kota Beijing, yang telah mengurangi harapan bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia itu dapat segera melonggarkan pembatasan.
Pihak berwenang bertekad untuk mengatasi wabah dan memanfaatkan kebijakan nol-COVID ala Presiden Xi Jinping, tanpa harus memberlakukan penguncian massal seperti menutup di Shanghai awal tahun ini.
Distrik di Guangzhou yang menjadi sasaran pengujian massal pekan ini termasuk Haizhu, yang telah melihat sebagian besar kasus di kota itu. Penguncian seluruh distrik dari Sabtu hingga Senin telah diperpanjang hingga Jumat karena kasus meningkat.
Guangzhou melaporkan 2.637 kasus COVID yang ditularkan secara lokal untuk 8 November, naik dari 2.377 sehari sebelumnya di tengah wabah paling serius di kota itu hingga saat ini dan menyumbang hampir sepertiga dari 8.176 infeksi lokal baru yang dilaporkan di China pada hari itu.
Lonjakan jumlah kasus di kota, ibu kota Provinsi Guangdong, berarti Guangzhou telah melampaui kota Hohhot, Mongolia Dalam bagian utara, menjadi episentrum COVID di China. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...