China Luncurkan Mega Kota Pusat Teknologi untuk Saingi 'Silicon Valley'
CHINA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah China telah melancarkan usaha untuk menyaingi Silicon Valley di Amerika, dengan mengembangkan sejumlah kota di delta Sungai Mutiara menjadi pusat-pusat teknologi, riset, inovasi, dan keuangan.
Kata para analis, gabungan sembilan kota ditambah Hong Kong dan Macau yang punya penduduk sekitar 70 juta orang, akan bisa mendorong dan menopang perekonomian China yang besar itu.
Silicon Valley di bagian barat Amerika adalah markas besar perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Apple.
Namun, Silicon Valley hanya punya 3,1 juta penduduk yang tinggal di kawasan seluas 121 km persegi, sedangkan kawasan Delta Sungai Mutiara di China bagian selatan luasnya 56.000 km persegi dan jumlah penduduknya lebih dari 70 juta orang.
Rencana China itu, yang diumumkan belum lama ini, diperkirakan akan menjadi topik utama dalam pertemuan politik tingkat tinggi bulan ini di Beijing. Kawasan Shenzhen, misalnya akan dijadikan pusat inovasi dan teknologi, Guangzhou akan dikembangkan menjadi gerbang impor-ekspor dan logistik, Hong Kong sebagai pusat keuangan, dan Macau pusat pariwisata.
Kendati tidak seratus persen baru, kawasan delta Sungai Mutiara sejak lama telah menjadi markas besar perusahaan telekomunikasi besar seperti Huawei dan raksasa internet Tencent. Di kawasan itu juga banyak perusahaan teknologi dan manufaktur.
Karena ongkos produksi di China terus naik, pemerintah di Beijing berusaha untuk meningkatkan nilai barang-barangnya sehingga tidak lagi hanya menjadi sumber tenaga buruh yang murah.
Kata Adam Chu, dari perusahaan Strategy Consultants,yang dilansir Voaindonesia.com pada Selasa (5/3), ia belum tahu bagaimana rencana pemerintah itu akan dilaksanakan untuk menggabungkan berbagai perkembangan kota-kota di kawasan itu. Chu mengatakan, sebelum ini pemerintah China telah menggabungkan tiga kota besar, Beijing, Hebei, dan Tianjin, dan mengintegrasikan kota-kota di delta Sungai Yangtze dekat Shanghai, guna memaksimalkan produksi ekonominya.
Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah besar untuk menghilangkan hambatan fisik dengan membangun jalan kereta api cepat yang menghubungkan Hong Kong dengan Guangzhou dan Shenzhen, dan membuka jembatan baru sepanjang 55 km yang menghubungkan Hong Kong, Zhuhai, dan Macau.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...