China Tangkap Ribuan Orang Karena Kejahatan Terkait Pandemi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 5.800 orang yang dicurigai membunuh petugas kesehatan, menjual peralatan medis yang rusak, dan berbohong tentang riwayat perjalanan mereka telah ditangkap di China, karena kejahatan terkait epidemi sejak Januari, kata kantor kejaksaan negara.
Satu kasus melibatkan pembelanja yang memukuli pelanggan lain sampai mati karena tidak memakai masker di supermarket.
Kasus lain termasuk seseorang yang dengan sengaja menabrak pekerja medis dengan mobil, dan satu lagi ditangkap karena menikam petugas kesehatan dengan belati saat memantau suhu.
Beberapa orang juga dituduh menggelapkan uang yang dikumpulkan dari dana penggalangan untuk membantu pasien virus corona, menjual peralatan medis yang rusak, dan berbohong tentang riwayat perjalanan atau kondisi kesehatan mereka.
"Dari Januari hingga Juli, 5.797 orang ditangkap dan 6.755 diadili," kata Kejaksaan Agung Rakyat dalam sebuah pernyataan, hari Kamis (27/8). Namun pernyataan itu tidak merinci berapa banyak orang yang masih ditahan atau apakah sudah dijatuhi hukuman.
China sebagian besar telah mengendalikan penyebaran virus corona, sejak pertama kali muncul di pusat kota Wuhan pada Desember 2019, melalui penguncian yang ketat, pelacakan kontak yang agresif, dan pemantauan dekat lingkungan.
Negara ini juga telah menerapkan berbagai aplikasi ponsel cerdas untuk melacak keberadaan orang-orang untuk mengidentifikasi kemungkinan kasus dengan cepat.
Mengenakan masker adalah wajib di supermarket, bioskop, atau transportasi umum, dan banyak yang memilih untuk mengenakannya saat berada di luar ruangan juga, sebagai perlindungan terhadap virus.
China belum melaporkan infeksi yang ditularkan secara lokal dalam beberapa hari terakhir. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...