Polisi memeriksa bagasi di halaman luar stasiun kereta api Kunming setelah serangan pisau, di Kunming, provinsi Yunnan 2 Maret 2014. (Foto: Reuters)
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Kepolisian China menahan tiga tersangka penyerangan stasiun kereta api yang membunuh 29 orang dan menyebabkan 143 orang terluka, ujar media pemerintah pada Senin (3/3).
“Tiga tersangka yang terlibat dalam serangan teroris di sebelah barat daya kota Kunming ditahan,” ujar kantor berita resmi Xinhua, mengutip kementerian keamanan publik.
Kementerian Keamanan Publik mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa geng teroris yang dipimpin oleh Abdurehim Kurban bertanggung jawab atas serangan itu.
Kedelapan anggota “geng teroris” itu melakukan aksi penikaman pada Sabtu malam, katanya.
Empat tersangka ditembak saat itu dan seorang wanita yang terluka ditahan di lokasi kejadian, lanjutnya, dengan menyebut pemimpin mereka bernama Abdurehim Kurban.
China menuduh separtis dari wilayah Xinjiang – wilayah yang dihuni minoritas Muslim Uighur – atas aksi yang pihaknya gambarkan sebagai aksi teror, dengan media pemerintah menyebutnya “China 9/11”.
Du Qinglin, wakil ketua Komite Nasional (Chinese People's Political Consultative Conference/CPPCC), mengecam keras teroris di balik serangan itu dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban.
"Serangan teroris di Kunming pada tanggal 1 Maret telah menyebabkan kerugian besar bagi kehidupan dan harta benda masyarakat," kata Du.
Pembantaian telah mengejutkan dan membuat marah masyarakat internasional. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon mengecam serangan tersebut.
"Serangan teroris tidak bisa dibenarkan dalam keadaan apapun dan di bawah alasan apapun," tegas Ban. "Ini tidak dapat diterima. Para pelaku harus dibawa ke pengadilan."
Ban juga menyampaikan "belasungkawa yang paling dalam dan tulus juga simpati kepada keluarga-keluarga para korban", berharap mereka yang terluka cepat sembuh.
"Masyarakat internasional telah menderita terlalu banyak, (dan) sudah terlalu lama serangan teroris di sini dan di sana. Kita harus bersatu untuk melawan terorisme," kata Ban.
Jerman mengecam keras penusukan massa di stasiun kereta api segera setelah serangan berdarah terjadi.
"Kami mengecam keras serangan brutal terhadap warga sipil tak berdosa di sebuah stasiun kereta api di Kunming di China barat daya," kata juru bicara kementerian luar negeri Jerman dalam sebuah pernyataan." Tindakan ini tidak bisa dibenarkan."
Negara-negara lain, termasuk Prancis, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Afghanistan, semua menyatakan kecaman atas kekerasan brutal yang menyebabkan korban jiwa. (AFP/xinhua.net)