Chris Smalling dan Romelu Lukaku Kecam Koran Italia Rasis
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Chris Smalling (AS Roma) dan Romelu Lukaku (Inter Milan) mengecam headline berjudul "Black Friday" di harian olah raga Italia Corriere dello Sport edisi Kamis (5/12). Smalling mengatakan halaman depan itu "salah dan sangat tidak sensitif" sementara Lukaku mengatakan koran itu "memicu negativitas dan rasisme."
Surat kabar itu menurunkan headline berjudul "Black Friday" atau "Jumat Hitam" dilengkapi foto para pemain kulit hitam Chris Smalling dan Romelu Lukaku saat membuat pratinjau laga Inter Milan melawan AS Roma Jumat (6/12) ini.
Pertandingan itu akan mempertemukan dua mantan pemain Manchester United -Smalling dan Lukaku- yang sekarang membela kedua tim yang akan saling berhadapan itu.
"Sementara saya ingin menghabiskan hari dengan fokus pada pertandingan besar besok, penting bahwa saya mengakui bahwa apa yang terjadi pagi ini salah dan sangat tidak sensitif," kata Smalling dalam sebuah pernyataan di Twitter. "Saya berharap para editor yang terlibat dalam tajuk ini bertanggung jawab dan memahami kekuatan yang mereka miliki melalui kata-kata, dan dampak yang dimiliki oleh kata-kata itu."
Lukaku juga membuat pernyataan di Twitter. "Alih-alih berfokus pada pertempuran antara dua tim, Corriere dello Sport hadir dengan tajuk berita paling bodoh yang pernah saya lihat dalam karier saya," katanya. "Kalian terus memicu negativitas dan masalah rasisme alih-alih berbicara tentang permainan indah yang akan dimainkan di San Siro antara dua klub besar. Pendidikan adalah kuncinya. Kalian dari Corriere dello Sport harus melakukan pekerjaan yang lebih baik pada saat ini.”
Kelompok antirasisme Fare melalui Twitter ikut mengecam, Fare mencuit ulang headline itu di bawah komentar, "Media membakari rasisme setiap hari. Ini edisi hari ini Corriere dello Sport."
Koran itu balas berkomentar bahwa judul itu "ketulusan."
"'Jumat Hitam' bagi mereka yang ingin dan dapat memahaminya adalah hanya merupakan sanjungan untuk perbedaan, bangga kepada perbedaan, kekayaan keberbedaan, kekayaan perbedaan yang indah. Sebuah judul tulus yang bertransformasi menjadi racun bagi mereka yang punya racun di dalamnya," balas koran tersebut dalam lamannya, corrieredellosport.it.
Sepak bola Italia diguncang rasisme dan Lukaku sendiri menjadi salah satu korbannya ketika dia dihina dengan teriakan kera saat hendak menendang tendangan penalti untuk Inter Milan kala melawan Cagliari dalam laga Serie A.
Bulan lalu, presiden klub Brescia menyatakan bahwa masalah yang dihadapi pemainnya, Mario Balotelli, adalah dia "hitam", dan dia "berusaha lebih putih". Klub itu kemudian menyebut komentar itu sarkastis dan ditujukan kepada para pengkritik Balotelli.
Bulan lalu semua dari 20 klub Serie A menandatangani surat terbuka yang menyatakan sepak bola Italia harus berbuat lebih untuk memerangi rasisme. (Ant/theguardian.com)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...